Berapa Angka Golput di Pilkada Jakarta 2024?

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 30 Agustus 2024 | 13:43 WIB
Berapa Angka Golput di Pilkada Jakarta 2024?
Parade iring-iringan pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno saat tiba di Kantor KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dinamikanya yang cukup tinggi, apalagi di Jakarta. Ada kelelahan juga dari publik apalagi kalau melihatnya di kampanye gitu ya di Pemilu 2024 kemarin," katanya.

Kelelahan yang dirasakan masyarakat juga terkait digelarnya pemilu dan pilkada serentak yang dilakukan bersamaan.

"Ini menjadi catatan, untuk pertama kali kita menggelar hajatan besar, politik elektoral diselenggarakan dalam satu tahun. Pastinya, akan ada kejenuhan yang disebabkan persaingan antarparpol dalam statemennya yang membuat masyarakat menjadi tegang dalam kampanyenya," ujarnya.

Menurutnya, kejenuhan masyarakat terjadi sebelum proses pendaftaran. Sebagai contoh, ketika sebelumnya ada persoalan keputusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023 yang membuat Gibran menjadi wakil presiden, menimbulkan kontroversi.

Belum lagi soal nanti dalam pemilu 2024 menimbulkan berbagai macam isu, seperti bansos, kepentingan Jokowi.

"Hal-hal seperti itu yang membuat orang jenuh dan lelah melihat itu. Padahal, masyarakat tidak membayangkan adanya kejenuhan, seperti kemarin Baleg DPR merespons keputusan MK soal pendaftaran calon," ujarnya.

Pasangan bakal calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun (kiri) dan Kun Wardana (kanan) saat datang untuk mendaftarkan diri di Kantor KPUD Jakarta, Kamis (29/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pasangan bakal calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun (kiri) dan Kun Wardana (kanan) saat datang untuk mendaftarkan diri di Kantor KPUD Jakarta, Kamis (29/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Daya Tarik

Faktor lain yang disoroti Arfianto, yakni daya tarik tokoh yang menjadi tantangan partai nantinya di Pilkada Jakarta. Bila dibandingkan tahun 2017, ada dua faksi besar di Jakarta yang berbasiskan dua tokoh.

"Ada kubunya Ahok dan Anies itu kan militan pendukungnya, mungkin bisa mengamplifikasi dari Pilkada jakarta. Tapi kan (saat ini) dua orang itu nggak ikut, mungkin amplifikasinya itu yang sedikit," ujarnya.

Baca Juga: Hasil Tes Kesehatan Diumumkan Besok, Pram-Rano Bakal Lolos Persyaratan Pilkada Jakarta?

Ia juga mengemukakan dalam pilkada kali ini tidak menemukan adanya daya tarik tokoh sekuat Pilkada 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI