Perusahaan penerbangan pelat merah ini konsisten mendukung pencapaian target pariwisata nasional untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) sampai lima tahun ke depan. Arif mengatakan, penghargaan ini akan jadi pemantik bagi pengembangan pariwisata nasional, dengan menarik hingga 20 juta wisman pada 2020, dan sesuai dengan misinya sebagai maskapai penerbangan nasional yang mempromosikan Indonesia kepada dunia dengan segala prestasi.
“Staf kabin kami akan terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata nasional, dengan membuka akses dari dan menuju berbagai destinasi wisata pilihan di Indonesia. Branding (promosi) kami harus terus senantiasa melayani,” kata Arif, yang pernah jadi Direktur Utama Citilink Indonesia itu.
Arif , yang saat ini juga menjadi Ketua Ikatan Marketing Indonesia (IMA) menambahkan, salah satu bentuk dukungan perusahaan untuk mencapai target tersebut adalah dengan membuka layanan penerbangan langsung menuju Indonesia, terutama untuk pasar Tiongkok. Ini sejalan dengan strategi marketing “Wonderful Indonesia”, yang sedang dicanangkan Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya untuk mengeksplorasi pasar gemuk di Tiongkok.
Garuda Indonesia meningkatkan kapasitas antara Tiongkok dan Indonesia melalui penerbangan sewaan ke kota-kota di Tiongkok, seperti Chengdu, ChongQing, Ningbo, Kunming, Jinan, Harbin, Xian, Shenyang dan Chengzhou ke Denpasar dan Manado, mulai 2015.
“Upaya untuk memaksimalkan pasar ini tentunya akan semakin diperkuat seiring dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Indonesia dengan memberlakukan pembebasan visa. Di internal, kami akan terus menjaga kualitas,” kata Arif lagi.
Sementara itu, menpar, mengucapkan selamat atas reputasi internasional The World's Best Cabin Crew 2016 oleh Skytrax untuk 5 Star Airline tersebut. Menurutnya, mempertahankan prestasi selama tiga kali berturut-turut menunjukkan komitmen yang sangat tinggi.
"Sebagai national flag carrier (perusahaan pelat merah), Garuda Indonesia harus terus berinovasi memperluas jaringan dan menjadi jembatan Nusantara dari berbagai penjuru dunia," kata Arief.
Penerbangan langsung ke Cina yang semakin banyak, menurut Arief, menunjukkan spirit Indonesia Incorporated, semangat bersama dengan Bendera Merah Putih.
Pariwisata Indonesia sendiri sedang mengarahkan fokus ke Negeri Tirai Bambu itu. Outbond (kegiatan luar ruang) dari Tiongkok mencapai 120 juta orang pada 2016. Itu dinilai sebagai pasar potensial dan strategis bagi Indonesia.
"Kedekatan Indonesia Cina juga sangat bagus, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan peluang lebih banyak di sana,” tambah Arief.