Keren, Semarang Punya Polisi Pariwisata

Madinah Suara.Com
Selasa, 18 Oktober 2016 | 14:29 WIB
Keren, Semarang Punya Polisi Pariwisata
Kelenteng Cheng Ho, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Sebanyak 53 pemilik gedung sudah teridentifikasi, dan kepada mereka, BPK2L telah menyampaikan rencana pengembangan aset untuk dijadikan hotel, galeri, lahan parkir, atau perkantoran. 

Beberapa aset Semarang antara lain gedung milik perusahaan asuransi Llyod di Jalan Kepodang, Gedung Schmidt di Jalan Letjen Suprapto, dan gudang-gudang mesin tembakau di Jalan Merak.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan ingin semua pihak melakukan penataan Kota Lama dengan merestorasi bangunan tua, tanpa mengubah bentuk arsitektural bangunan.

Pemanfaatan gedung akan menjadikan wisata lebih hidup, sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang diandalkan. Hendrar minta BPK2L Semarang untuk terus menggenjot kinerja, tak hanya mendata ulang dan pengembangan, tapi juga membuat kajian tentang kawasan.

Penataan pedagang kaki lima (PKL) dan membuat kajian lain tentang rencana penataan kota lama ke depan merupakan poin-poin yang diharapkan Hendrar. Lembaga ini juga diharapkan bisa memberi masukan kebijakan kepada pemerintah Kota Semarang.

”Kami ingin BPK2L ke depan lebih agresif melakukan komunikasi dengan pemerintah, pemilik bangunan, dan masyarakat,” kata Hendrar.

Menurutnya, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan review seluruh dokumen bangunan di kawasan Kota Lama untuk menyesuaikannya dengan rencana pembangunan kawasan peninggalan Belanda itu.

”Ada berapa gedung di Kota Lama? Berapa yang sudah direhabilitasi, berapa yang sudah di-make over dalam konteks revitalisasi? Berapa yang belum? Mana bangunan yang masih bagus, kondisi sedang, dan yang sudah rusak? Semuanya harus ada data dan kajian terbaru,” katanya.

Ia menambahkan, inventarisasi juga berkaitan dengan kepemilikan bangunan-bangunan kuno di Kota Lama untuk memudahkan rencana revitalisasi yang harus segera direalisasikan. Setelah inventarisasi dan review rampung, tim tinggal berbagi tugas mempromosikan kawasan itu dalam kancah nasional maupun internasional untuk menjaring wisatawan Nusantara maupun mancanegara.

 

 

 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI