Selain itu, Rius Vernandes juga menegaskan bahwa asumsi warganet yang mengatakan dirinya hendak menjatuhkan nama Garuda Indonesia tidak benar. Alih-alih, dia hanya melakukan review seperti biasa layaknya review maskapai lainnya.

"Pahlawannya di sini adalah pramugarinya, guys. Pramugarinya yang bikin kita nggak bisa marah, kesopanan pramugarinya, kehangatannya, itu yang bikin kita nggak apa-apa," tambahnya.
Tidak hanya seputar menu saja, Rius Vernandes juga mengomentari masalah persediaan wine yang terbatas. Menurutnya, banyak orang asing dari Australia yang gemar meminum wine di pesawat.
Namun, saat dirinya dan Elwi hendak menambah wine atau sampanye, pramugari menyebutkan jika persediaan mereka sudah habis.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu warga Australia yang berbagi penerbangan dengan Rius Vernandes.
"Bangkunya sangat cantik, makanannya sangat enak, tapi ada masalah. Wine-nya kehabisan. Kamu di kelas bisnis, dan kamu berharap wine yang enak. Dan ini juga menyedihkan karena para staf terlihat malu. Ini bukan salah mereka," ujar penumpang bernama Paul dan Christian.
"Bukannya kita harus minum banyak wine, tapi kehabisan wine? Itu buruk," tambah mereka.