Suara.com - Sering kali kita mendengar kalimat "Cintai diri sendiri". Hanya saja, banyak dari kita yang dianggap salah dalam mengartikannya.
Beberapa orang menuduh kalimat 'cintai diri sendiri' merupakan tindakan egois. Tapi apakah demikian adanya?
Dikutip dari Shelly P Johnson, pemahaman Buddhisme, kata dalam bahasa Tibet untuk 'welas asih' secara simultan berarti untuk diri sendiri dan orang lain karena mereka tidak dapat dipisahkan.
Artinya, untuk merasakan kasih sayang terhadap orang lain, mengharuskan ia untuk merasakannya sendiri. Hal ini yang banyak orang salah mengartikannya.

Cinta diri sendiri lebih mengarah kepada menghormati dan memelihara apa yang ada di dalam diri kita.
Dengan itu akan membuat kita merasa terbuka, berempati, dan ingin membuat perbedaan sebisa kita dengan orang lain. Dalam hal ini, mencintai diri sendiri juga akan membuat kita bisa mengetahui keberasaan orang lain.
Sedangkan, egois lebih mengarah kepada rasa tidak peduli terhadap orang lain. Jika cinta diri sendiri akan memiliki rasa empati kepada orang lain, egois tidak.
Ia tidak memikirkan hal tersebut. Dirinya hanya akan memikirkan apa yang membuat dirinya bahagia, walaupun orang lain menderita. Berikut terdapat beberapa perbedaan antara cinta diri sendiri dan egois.
Cinta diri sendiri akan membuat kita untuk menghormati dan menghargai diri sendiri dengan bijaksana, kreatif, dan kasih sayang. Sedangkan egois, akan membuat seseorang menjadi mati rasa dan membuat dirinya semakin terluka.
Baca Juga: Renjun NCT Dream Bicara soal Operasi Plastik, Sarannya Bijak Banget
Cinta diri sendiri akan membuka pandangan kita untuk bisa memberi perhatian orang lain dengan bijaksana. Sedangkan, egois akan membuat diri hanya mementingkan perasaan, dan kebutuhan diri, walaupun dengan mengorbankan orang lain.