Contoh:
- Wah, ternyata pemandangan di sini tak kalah indahnya!
- Hmm, baiklah kalau seperti itu.
5. Kata Penghubung Antarkalimat
Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjadi penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya 'oleh karena itu', 'namun', 'akan tetapi', 'maka dari itu', dan 'meskipun begitu'.
Contoh:
- …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
- ...... akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.
6. Identitas yang Ditulis Berurutan
Maksud identitas di sini adalah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.
Contohnya:
- Jakarta, 13 April 2021
- Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur
7. Memisahkan Petikan Langsung
Kalau menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di cerpen atau novel, tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lain dalam kalimat.
Contoh:
- Roro bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang konjungsi temporal?”
- “Baiklah,” jawab Pak Adi.
8. Catatan Kaki
Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam penyusunannya.
Contoh:
Baca Juga: Pengertian Teks Deskripsi Singkat, Struktur, Contoh dan Cara Membuatnya
- Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017), hlm 48.
9. Penulisan Daftar Pustaka
Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah bagian nama yang dibalik susunannya. Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma juga digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya.