"Saya menyadari bahwa saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi karena orang tua saya seharusnya semakin tua sekarang. Saya khawatir ketika saya mengetahui dari mana saya berasal, mereka mungkin telah meninggal," kata dia.
Tetapi bagaimana seseorang menemukan keluarga yang hilang selama tiga dekade sebelumnya? Nah, dalam kasus Li, dia mulai dengan memberikan sampel darah kepada polisi dan kemudian menggali jauh ke dalam petunjuk ingatannya tentang desa tempat dia dilahirkan.
Dia akhirnya menggambar peta kasar dengan tangan, yang kemudian dia posting secara online, bertanya kepada orang-orang. jika mereka mengenali tata letak dan di mana tempat ini mungkin berada.
Peta Li menjadi viral, saat orang-orang mempelajari kisahnya dan mengungkapkan keheranan mereka pada betapa detail gambarnya. Gambar itu termasuk desain rumah seperti yang ada diingatannya, dan bahkan ember kayu besar tempat orang memasak nasi.
Saat informasi datang dari warganet, polisi dapat mempersempit pencarian ke sebuah desa pegunungan di Provinsi Yunnan yang disebut Zhaotong.
Pihak berwenang setempat memberikan informasi tentang seorang peremluam lokal yang kehilangan putranya pada waktu yang bersamaan dengan penculikan Li, dan tes DNA membuktikan bahwa dia memang ibunya.
Mereka dijadwalkan untuk bertemu langsung pada 1 Januari, tetapi sayangnya, Li tidak dapat melihat ayah kandungnya lagi, karena sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.