Suara.com - Buat para seller, pasti sudah tak asing dengan iklan, yang menjadi alat promosi untuk memperkenalkan produk. Namun, di kalangan UKM, iklan sering kali dianggap hanya sekadar membuang uang. Padahal dengan strategi yang tepat, iklan juga berperan sebagai alat investasi bisnismu, lho.
Nyatanya, investasi tidak melulu soal simpanan dalam bentuk uang, saham, atau materi. Menurut salah satu ahli digital marketing Ninja Xpress, iklan sebagai investasi juga tak kalah penting untuk bantu memajukan usaha.
Survei yang dilakukan Nielsen menyebutkan bahwa kanal digital menempati posisi ke-2 sebagai platform yang digunakan penjual online untuk beriklan. Lalu, bagaimana bisa beriklan dengan optimal? Tentu saja harus melakukan penghitungan cermat dalam beriklan di media online untuk mendapat return optimal, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Selain untuk mendongkrak penjualan dalam waktu singkat, investasi pada iklan juga efektif untuk membangun merek. Iklan menjadi salah satu fondasi penting karena dapat menjangkau target pasar dengan cepat dan luas sehingga mereka mengetahui, mengenal, mempercayai dan pada akhirnya membeli produk. Iklan dengan tujuan jangka panjang dapat memperkuat merek hingga dapat menjadi top of minds pelanggan.
Kali ini, bekerjasama dengan Digital Marketing Expert Yosef Adji Baskoro, Ninja Xpress membagikan strategi pengelolaan anggaran iklan secara optimal, faktor yang harus diperhatikan saat beriklan, hingga faktor yang mengindikasi suksesnya sebuah iklan. Ini dia:
1. Platform Beriklan
Hampir di setiap sosial media dan search engine, mulai dari Google, Facebook, Instagram, hingga TikTok, memiliki fitur untuk beriklan mempromosikan bisnisnya. Perhatikan sasaran usia, kelas sosial, jenis konten, dan viewability dari masing-masing platform, ya.
2. Menentukan Tujuan dan Target Pasar
Penting sekali untuk menyesuaikan di mana kamu akan beriklan serta jenis konten seperti apa yang sesuai dengan audiens. Ada tiga (3) tahapan yang harus diingat dalam beriklan yaitu Awareness, Consideration, Conversion. Pada tahap awareness, pebisnis ingin memperkenalkan, menginformasikan berbagai fitur dan manfaat produk, serta meninggalkan kesan yang positif terhadap merek.
Baca Juga: Pulang dari China, Jepang dan Korsel Presiden Jokowi Bawa Oleh-oleh Investasi Rp 185 Triliun
Misalnya, jika kamu ingin membuat calon pembeli mulai memikirkan merek bisnismu, maka berikan informasi lebih lanjut dan bangun hubungan pelanggan yang baik mereka semakin tertarik. Kemudian tujuan conversion digunakan jika kamu ingin mendorong calon konsumen melakukan pembelian.