Perlu diketahui, ada siklus kekerasan yang mudah ditebak dalam KDRT. Teori ini dikemukakan oleh psikolog bernama Lenore E. Walker.
1. Timbul masalah
KDRT akan dimulai dari adanya masalah dalam hubungan yang memantik api pertengkaran. Biasanya salah satu dari mereka akan berusaha mengalah dan umumnya, ini dilakukan oleh korban.

2. Kekerasan dalam hubungan
Setelah upaya memperbaiki keadaan gagal, pelaku mulai melakukan kekerasan. Mereka umumnya menindas, menyiksa dan berbuat kasar untuk pelampiasan emosi. Sayangnya, korban kerap merasa pantas diperlakukan seperti itu karena gagal memperbaiki keadaan.
3. Bulan madu
Pada tahap ini, pelaku akan meminta maaf pada korban karena merasa bersalah. Mereka tak segan memberi hadiah dan merayu, berjanji akan memperbaiki perbuatannya.
Dalam kasus berbeda, pelaku justru akan bersikap normal, seolah tak pernah melakukan kekerasan. Mereka menjalani rutinitasnya seperti biasa seakan tak ada hal negatif yang terjadi.
4. Masa tenang
Baca Juga: Apa Itu Twin Flame? Ini 4 Tanda Kamu Sudah Menemukannya dalam Hubungan Asmara
Tahap ini adalah masa di mana mereka menjalani hari dengan baik, bahkan bisa menikmati hari berdua dengan damai seperti pasangan normal lainnya. Mereka dapat beraktivitas seperti biasa.
Namun, jika suatu saat muncul masalah, beberapa fase sebelumnya di atas akan terulang lagi dan berputar seperti itu seterusnya. Umumnya, alasan korban KDRT bertahan dalam hubungan abusive adalah berharap keadaan akan membaik.
Kontributor : Rima Suliastini