Di tahun 2012, Meutya Hafid terpilih menjadi sati di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan. Meutya bahkan menjadi satu-satunya tokoh perempuan dari daftar tersebut.
Jejak Politik Meutya Hafid
Meutya Hafid kemudian meninggalkan karier jurnalistiknya. Pada tahun 2010, ia maju sebagai calon Wali Kota Binjai berpasangan dengan H Dhani Setiawan Isma. Meutya maju diusung oleh Partai Golkar, Dmeokrat, Hanura, PAN, Patriot, P3I, PDS, dan 16 Partai non-fraksi DPRD Binjai. Namun pasangan ini tak terpilih.
Di bulan Agustus 2010, Meutya Hafid menjadi Anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar menggantikan Burhanudin Napitupulu yang meninggal dunia. Ia duduk di Komisi XI bidang Keuangan dan Perbankan selama 17 bulan.
Setalah itu Meutya Hafid dipindah ke Komisi I bidang Pertahanan Luar Negeri, Komunikasi dan Informasi hingga tahun 2014.
Peruntungannya di dunia politik melaju lagi saat ia kembali terpilih jadi anggota DPR ari Partai Golkar dari Dapil Sumatera Utara di tahun 2014 hingga 2019.