Gejala Hoarding Disorder
Gejala gangguan ini bersifat tidak pasti, sehingga gejala di setiap orang bisa jadi berbeda. Namun gejala hoarding disorder bisa berkembang dari waktu ke waktu dan cenderung menjadi perilaku pribadi. Selain itu, gejala lain hoarding disorder yaiti:
• Menyimpan barang-barang yang tidak diperlukan secara berlebihan sampai-sampai rumah pengidap penuh sesak.
• Kesulitan untuk berpisah dengan barang-barang yang dimilikinya.
• Merasa perlu untuk menyimpan benda-benda dan merasa kesal ketika memikirkan untuk membuang barang-barang tersebut.
• Mengalami kekacauan karena tidak ada lagi ruang untuk menyimpan barang-barang.
• Memiliki kecenderungan keragu-raguan terhadap suatu hal, perfeksionisme, penghindaran, penundaan, setta masalah dengan perencanaan dan pengorganisasian.
• Mengalami konflik dengan orang lain yang mencoba mengurangi atau menghilangkan benda-benda yang disimpannya.
• Merasa aman saat dikelilingi oleh barang-barang yang ditimbun tersebut.
Pengobatan Hoarding Disorder
Pengobatan gangguan penimbunan barang menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang. Sebab banyak orang yang tidak menyadari dampak negatif dari penimbunan pada kehidupan sehari-hari mereka. Bahkan dalam beberapa kasus, pengidapb tidak percaya bahwa mereka membutuhkan pengobatan.
Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri Hoarding Disorder, Lagi Viral Gegara Anak Kos Timbun Sampah di Kamar
Berikut beberapa tips awal untuk mengobati hoarding disorder:
• Belajar manahan keinginan untuk menyimpan lebih banyak barang yang tidak berguna.
• Belajarlah untuk mengatur serta mengkategorikan barang untuk membantu memutuskan mana yang harus dibuang dan yang tetap disimpan.
• Tingkatkan keterampilan untuk mengambil keputusan dan sistem koping.
• Rapikan rumah dan tempat tidur secara rutin setiap harim
• Kurangilah mengisolasi diri dan tingkatkan keterlibatan sosial dengan kegiatan yang lebih bermakna.