
"Enggak akan (diubah). Kalau video klip, ya sudah dirilis. Enggak akan kita take down,” ujar Ian Kasela.
“Dalam 24 jam, hampir 200 ribu (penonton). Kalau di-take down enggak mungkin. Biarin aja running,” timpal Moldy.
Lebih lanjut, Ian meminta agar Vadel bisa bersikap santai. Pasalnya, ia dan anggota band Radja lainnya tidak menganggap Vadel seperti monyet. Justru, mereka ingin publik memandang Vadel sebagai Bruno-nya Indonesia.
“Kalau gue sih lebih berharap dia (Vadel) bisa lebih rileks, lebih santai. Toh itu juga enggak ngatain dia monyet. Justru kita mau menggiring (pandangan) publik kalau dia Bruno Mars Indonesia,” jelas Ian.
Adapun sebelumnya, Vadel Baldijeh melayangkan protes karena wajahnya di video klip Apa Sih ditutupi stiker monyet. Ia merasa dihina karena sebelumnya tidak diberi tahu soal ini. Ia lantas meminta video tersebut dihapus.
Tanggapan Warganet
Lagu tersebut kini menjadi topik perbincangan hangat warganet X. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan kualitas musik Radja anjlok demi popularitas. Mereka lantas rindu dengan Radja di masa lampau.
"Tahun 2024 musisi lokal buanyak banget rilisan bagus, eh ini ada satu di akhir tahun bikin beginian, arahnya jelas ya sensasi ama exposure wkwkw mana jelek bgt lagi caranya. Ya good luck deh bersaing di industri kalo yang dikeluarin aja ampas congek begini," tulis salah seorang warganet.
"Sedih banget band favorit semasa sekolah bener2 ninggalin kreatifitas demi sensasi. Sensasi sih sensasi, tapi sentimen lo noh negatipppppppppppp," tulis yang lainnya.
Baca Juga: Diajak Kolaborasi Tapi Malah Diprotes, Radja Menyesal Gaet Vadel Badjideh Jadi Model Video Klip?
"Susahnya nyari duit di negara ini. Sampe rela jd band sampah kek gini biar diomongin lagi," komentar seorang warganet.