Menurutnya, anak-anak yang mengalami post-holiday blues sering menunjukkan tanda-tanda seperti perasaan sedih, mudah marah, hingga kecemasan berlebih. Kondisi ini terjadi akibat transisi mendadak dari suasana santai saat liburan ke jadwal padat di sekolah.
Saskhya Aulia Prima menyarankan orang tua untuk mulai mengatur ulang pola harian anak. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:
- Mengembalikan rutinitas anak, termasuk waktu tidur dan jam bangun pagi agar tubuh lebih terbiasa sebelum kembali ke sekolah.
- Mengajak anak berbicara tentang pengalaman menyenangkan di sekolah agar mereka lebih bersemangat.
- Memastikan anak mendapat asupan nutrisi sehat untuk mendukung kesehatan fisik dan mental mereka.
- Menghabiskan quality time bersama anak agar mereka merasa lebih nyaman saat kembali ke rutinitas.
"Quality time bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mengajak anak belanja perlengkapan sekolah. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan semangat mereka," katanya.
Selain itu, berbelanja kebutuhan sekolah juga mengajarkan anak tentang perencanaan, menyusun prioritas, serta meningkatkan kesehatan mental dengan mengembangkan rasa tanggung jawab.
"Ketika anak dilibatkan dalam persiapan sekolah, mereka belajar banyak hal, mulai dari mengendalikan diri, membuat keputusan, hingga menyusun prioritas," tambahnya.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, orang tua dapat membantu anak mengatasi post-holiday blues dan kembali beradaptasi dengan rutinitas sekolah dengan lebih mudah.