Cara Hitung Hari Baik untuk Menikah Menurut Primbon Jawa dan Tradisi di Bulan Syawal

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 18 April 2025 | 16:15 WIB
Cara Hitung Hari Baik untuk Menikah Menurut Primbon Jawa dan Tradisi di Bulan Syawal
Ilustrasi hari yang baik untuk menikah menurut primbon Jawa (Freepik)

Jika neptu calon pengantin sudah diketahui, selanjutnya jumlahkan kedua neptu calon pengantin tersebut. Hasil penjumlahan tersebut nantinya akan digunakan untuk memilih menentukan hari baik acara pernikahan.

Sebagai gambaran, ada dua calon pengantin bernama Mia (Perempuan)  yang lahir pada Sabtu Legi dan Imam (Laki-laki) lahir pada Kamis Pahing. Berikut  ini cara perihutangan neptu kedua calon pengantin tesebut:

- Mia: Neptu lahir hari Sabtu (9) dan Neptu pasaran Legi (5), jadi total neptu yaitu  9 + 4 = 12

- Imam: Neptu lahir hari Kamis (8) dan Neptu Pasaran Pahing (9), jadi total neptu 8 + 9 = 17

Kedua neptu salong pasangan tersebut kemudian dijumlahkan yang hasilnya adalah 29 (12 + 17). Angka 29  inilah yang nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan atau memilih hari baik acara pernikahan berdasarkan primbon.

Tradisi Menikah di Bulan Syawal

Jika bicara menggenai tanggal pernikahan, banyak pasangan yang memilih tanggal pernikahan di bulan Syawa. Menikah di bulan Syawal pun seperti sudah menjadi semacam tradisi bagi sebagian masyarakat.

Lantas, bagaimana pandangan tradisi menikah di bulan Syawal menurut Primbon dan Islam? Berikut ini penjelasannya:

  • Menikah Di Bulan Syawal Menurut Primbon

Dalam Kitab Primbon Jawa Serbaguna, R. Gunasasmita menyebutkan bahwa sebenarnya menikah  bulan Syawal kurang baik. Bulan Syawal ini dinilai bisa memberikan dampak kurang baik bagi kehidupan pasangan yang menikah.

Menurut Primbon, pasangan yang menikah bulan Syawal nantinya akan dihadapkan dengan banyak kekurangan. Selain itu, disebutkan juga bahwa menggelar acara pernikahan bulan Syawal akan mengantarkan pasangan ke dalam lilitan utang.

Baca Juga: Hari Baik untuk Beli Motor Yamaha Aerox Menurut Primbon Jawa: Begini Cara Hitungnya

Berdasarkan Primbon,  bulan-bulan yang disarankan untuk menggelar pernikahan dalam kalender Jawa yaitu bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar. Untuk bulan-bulan di luar itu tidak disarankan karena dinilai tidak akan membawa keberuntungan.

  • Menikah Bulan Syawal Menurut Pandangan Islam

Ada beberapa orang menilai bahwa menikah atau menggelar hajat pada bulan Syawal kurang baik. Namun, keyakinan tersebut bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW.  Bahkan Rasulullah SAW menikahi Sayyidah Aisyah RA, pada bulan Syawal.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menolak keyakinan  yang menilai bahwa bulan Syawal adalah bulan yang kurang baik untuk menggelar acara pernikahan. Hal ini juga disepakati oleh para ulama madzhab Syafi'i.

Muhyiddin Syaraf An-Nawawi juga menyampaikan, keyakinan tentang menikah di bulan Syawal tidak baik adalah pandangan yang tak berdasar dan itu adalah warisan dari keyakinan kaum jahiliyah. Jadi, dalam Islam tidak ada masalah menikah pada bulan Syawal.

Demikian penjelasan mengenai hari baik untuk menikah menurut Primbon Jawa lengkap dengan cara menghitungnya dan tradisi menikah di bulan Syawal.

Kontributor : Ulil Azmi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI