Suara.com - Menikah bukan sekadar menyatukan dua hati, tapi juga dua keluarga, dua budaya, bahkan dua pandangan hidup. Maka tak heran jika memilih hari baik untuk menikah saja bisa jadi topik diskusi panjang.
Bagi sebagian pasangan, tanggal pernikahan dianggap sebagai simbol awal perjalanan rumah tangga. Karenanya, banyak yang percaya pentingnya memilih hari baik untuk menikah—hari yang diyakini membawa keberuntungan, kelancaran, dan keharmonisan dalam hidup berumah tangga.
Namun, apa sebenarnya hari baik itu? Bagaimana cara menentukannya di tengah beragam tradisi, keyakinan, dan gaya hidup modern? Berikut panduan mencari hari baik untuk menikah, dari pendekatan tradisional hingga prakti
Cara Mencari Hari Baik untuk Menikah
Jika melihat pada perhitungan masyarakat Jawa menggunakan Primbon, cara mencari hari baik untuk menikah bisa dilakukan dengan beberapa langkah.
Intinya, perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan weton Jawa dengan jumlah neptu pada hari lahir masing-masing, sehingga ditemukan hari yang tepat.
Pertama, Tentukan Nilai Hari Kelahiran dan Hari Pasaran Jawa Calon Pengantin
Masing-masing hari lahir memiliki nilai atau neptu pada perhitungan masyarakat Jawa. Misalnya saja, calon mempelai wanita memiliki hari lahir Selasa Pon, berarti memiliki neptu masing-masing 3 dan 7, kemudian dijumlahkan sehingga memiliki nilai neptu hari lahir 10.
Kemudian perhitungan serupa juga dilakukan pada calon mempelai pria, misalnya pria memiliki hari lahir Sabtu Kliwon, sehingga neptunya adalah 9 dan 8. Ketika dijumlahkan maka totalnya adalah 17, yang menjadi neptu mempelai pria.
Baca Juga: Mencari Hari Baik Beli Mobil di Bulan Mei 2025? Ini Rekomendasi Menurut Primbon Jawa
Setelah ditemukan neptu dari hari lahir kedua calon mempelai, kemudian jumlahnya keduanya. Pada konteks ini, jumlahnya adalah 10 dan 17, sehingga total 27.