Haji mabrur dilandasi niat yang bersih dan ikhlas, pelaksanaan yang sesuai syariat, serta diikuti dengan perubahan sikap yang baik dan kepedulian sosial yang meningkat.
Di sisi lain, haji mardud cenderung terjadi ketika niat berhaji tidak murni, pelaksanaan tidak sesuai syariat, dan orang tersebut tidak mengalami perubahan positif.
Haji mabrur membawa berkah dan pahala, sedangkan haji mardud harus diulang kembali karena ibadahnya tidak diterima.
Oleh sebab itu, penting bagi setiap calon jamaah haji untuk mempersiapkan diri tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental, spiritual, dan finansial agar haji yang dijalankan benar-benar menjadi haji mabrur.
Demikianlah penjelasan lengkap terkait perbedaan haji mabrur dan haji tidak mabrur. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas