Suara.com - Perubahan iklim dan krisis lingkungan bukan lagi ancaman, melainkan masalah nyata yang kian mendesak. Namun, jangan panik! Setiap dari kita punya kekuatan untuk membuat perbedaan.
Bayangkan, dari rumah hingga komunitas, ada 12 langkah mudah dan nyata yang bisa kita lakukan bersama demi bumi yang lebih lestari.
Mari jadi bagian dari solusi dan bangun masa depan berkelanjutan yang kita impikan. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga bumi dari rumah, seperti dikutip dari laman resmi PBB, Kamis (29/5/2025):
1. Kurangi Konsumsi Energi di Rumah
Sebagian besar listrik masih bersumber dari bahan bakar fosil. Kurangi pemakaian dengan beralih ke lampu LED, mencuci pakaian dengan air dingin, mematikan alat elektronik saat tidak digunakan, dan menjemur pakaian secara alami. Langkah sederhana ini bisa memangkas emisi karbon hingga ratusan kilogram per tahun.
2. Beralih ke Energi Terbarukan
Jika memungkinkan, gunakan penyedia listrik yang menawarkan energi terbarukan seperti angin atau surya. Pemasangan panel surya di rumah juga merupakan investasi jangka panjang yang mendukung transisi energi bersih.
3. Gunakan Transportasi Ramah Lingkungan
Berjalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum bukan hanya menyehatkan, tetapi juga mengurangi jejak karbon secara signifikan. Hidup tanpa mobil bisa memangkas emisi hingga 2 ton COe per tahun.
Baca Juga: Studi: Cuaca Ekstrem Memperparah Krisis Kesehatan Reproduksi Remaja

4. Pertimbangkan Kendaraan Listrik
Jika Anda membutuhkan kendaraan pribadi, kendaraan listrik bisa menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau solar. Meski tantangan pada produksi baterai masih ada, kendaraan listrik membantu mengurangi polusi udara di perkotaan.
5. Kurangi Frekuensi Terbang
Penerbangan jarak jauh menghasilkan emisi yang tinggi. Jika memungkinkan, pilih pertemuan daring, naik kereta, atau rencanakan perjalanan dengan bijak. Menghindari satu perjalanan pulang-pergi dengan pesawat bisa mengurangi emisi hampir 2 ton COe.
6. Terapkan Prinsip 4R: Reduce, Reuse, Repair, Recycle
Barang-barang seperti pakaian, elektronik, dan plastik menyumbang emisi di seluruh siklus produksinya. Belanja secukupnya, gunakan ulang barang, perbaiki alih-alih membuang, dan daur ulang semampu Anda. Pilihan ini mengurangi limbah dan tekanan terhadap sumber daya bumi.
7. Ubah Pola Konsumsi Makanan
Mengurangi konsumsi daging dan produk susu serta memperbanyak makanan nabati—sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian—dapat memangkas emisi dari sektor pangan. Pola makan vegetarian dapat mengurangi jejak karbon hingga 500–900 kg COe per tahun.
8. Cegah Makanan Terbuang
Makanan yang dibuang sama artinya dengan membuang energi, air, dan pupuk yang digunakan dalam produksinya. Rencanakan belanja dengan cermat, simpan makanan dengan baik, dan manfaatkan sisa makanan secara kreatif. Kompos juga bisa menjadi solusi untuk limbah organik.
9. Tanam Tanaman Asli
Menanam spesies lokal di halaman atau taman membantu mendukung serangga, burung, dan keseimbangan ekosistem. Hindari spesies invasif dan kurangi penggunaan pestisida. Bahkan satu pohon asli bisa menjadi rumah bagi banyak makhluk hidup.
10. Jaga Kebersihan Lingkungan
Sampah yang dibuang sembarangan mencemari air, tanah, dan udara. Buang sampah pada tempatnya, ikuti program daur ulang lokal, dan jika memungkinkan, ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih di taman, sungai, atau pantai.
11. Belanja secara Bertanggung Jawab
Setiap pembelian adalah pilihan politik lingkungan. Dukung merek yang transparan dalam praktik produksinya, ramah lingkungan, dan berkomitmen mengurangi limbah. Pilih produk lokal, bebas plastik, atau berbahan daur ulang bila tersedia.
12. Gunakan Suara Anda
Suarakan pentingnya aksi iklim dalam percakapan sehari-hari. Dorong keluarga, teman, dan pemimpin komunitas untuk ikut terlibat. Dukungan publik terhadap kebijakan ramah lingkungan bisa menjadi kunci perubahan besar secara sistemik.
Krisis iklim adalah persoalan bersama. Namun, dengan komitmen kolektif dan langkah konkret, masa depan yang lebih hijau bukanlah utopia. Dari rumah ke ruang publik, dari konsumsi pribadi hingga keputusan politik, setiap aksi berarti. Karena menjaga bumi bukan sekadar pilihan, tapi tanggung jawab kita semua.