Area untuk tanaman hijau yang luas

Rumah yang mengusung konsep ramah lingkungan juga harus memiliki area ruang terbuka hijau yang cukup luas.
Alhasil, desain rumah kerap disertai dengan taman tersendiri untuk menanam pepohonan rindang yang dapat memaksimalkan produksi oksigen.
Pohon yang rindang juga memberikan kesejukan dan kualitas udara yang baik untuk penghuni di rumah, sekaligus memberikan asupan oksigen bagi lingkungan sekitar.
Ruang terbuka hijau juga harus disertai dengan sirkulasi udara rumah yang baik.
Akses masuk udara ke dalam rumah harus maksimal, yakni dengan pemasangan ventilasi agar suhu dan kualitas suhu dan udara bisa memadai.
Dibangun menggunakan bahan yang berkualitas

Bangunan rumah ramah lingkungan juga harus menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Bahan yang ramah lingkungan tak selalu berarti bahan tersebut berkualitas rendah maupun murahan.
Faktanya, banyak bahan rumah ramah lingkungan yang kualitasnya tak kalah bagus dari bahan rumah biasa. Bahkan, beberapa bahan rumah ramah lingkungan juga bisa memiliki kualitas yang lebih memadai untuk membangun rumah.
Artinya, bahan yang diperoleh tak merusak lingkungan baik dari aspek cara memperolehnya dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar kala digunakan untuk membangun rumah.
Salah satu contoh bahan bangunan yang ramah lingkungan adalah batu bata daur ulang yang kualitasnya tak kalah dengan batu bata konvensional.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Rumah Siap Huni di Jogja di Bawah Rp 500 Juta, Cocok Buat Tempat Tinggal di Masa Tua
Kemudian, ada beberapa kayu dan bambu lokal yang diproduksi dengan meminimalisir kerusakan lingkungan.
Kontributor : Armand Ilham