Suara.com - Bagi banyak orang tua bekerja, dilema terbesar dalam keseharian adalah bagaimana menjalankan tanggung jawab di tempat kerja tanpa mengabaikan kebutuhan tumbuh kembang si kecil di rumah.
Tidak jarang, perasaan was-was, rasa bersalah, hingga kelelahan mental menyertai hari-hari mereka karena sulitnya menemukan solusi penitipan anak yang aman, terjangkau, dan berkualitas.
Di sinilah kehadiran daycare ramah orang tua bekerja menjadi jawaban yang makin dibutuhkan, apalagi di tengah meningkatnya jumlah keluarga urban yang mengandalkan dua sumber penghasilan.
Fenomena ini turut menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk kalangan korporasi.
Pada Rabu, 18 Juni 2025 lalu, Godrej Indonesia bersama Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Investing in Women, dan PROSPERA menyelenggarakan sebuah forum penting bertajuk HR FORUM: Membangun Kesadaran dan Aksi Awal Employer-Supported Childcare (ESC) di Perusahaan.
Bertempat di kantor Godrej Indonesia di Halim, Jakarta Timur, acara ini menjadi ajang diskusi mengenai peran nyata perusahaan dalam mendukung keseimbangan peran ganda pekerja yang juga orang tua.
Wita Krisanti, Executive Director dari IBCWE, dalam pemaparannya menekankan pentingnya program Employer-Supported Childcare (ESC) sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam memberdayakan pekerja, khususnya perempuan.
“Tujuannya adalah memberikan dorongan dan membantu perusahaan untuk mendukung para orang tua bekerja. Perempuan sering kali mengalami dilema bahkan drop out dari tempat kerja karena tidak punya dukungan,” jelasnya.
Salah satu bukti konkret dukungan tersebut diwujudkan melalui kolaborasi Godrej Indonesia, IBCWE, Investing in Women, dan PROSPERA dalam menghadirkan fasilitas daycare di kawasan Halim.
Baca Juga: Ulasan Memento Pseudo-Daycare, Webtoon Petualangan yang Tak Biasa
Daycare ini dirancang tak sekadar sebagai tempat penitipan anak biasa, melainkan juga sebagai ruang edukasi yang memperhatikan kebutuhan perkembangan anak.

Seperti disampaikan oleh Wahyu Radita, Head of Corporate Communications, Sustainability, DEI, Culture & Engagement Godrej Indonesia, “Daycare ini mendukung orang tua dan membantu mereka tetap bisa mengedukasi anak meskipun dari jauh, bukan cuma jadi rumah asuh.”
Lebih dari itu, fasilitas daycare ini juga melengkapi hak-hak kesejahteraan ibu dan anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA).
Tak hanya menyediakan cuti melahirkan atau ruang laktasi, perusahaan juga mengembangkan kebijakan sumber daya manusia (HR policy) yang memastikan lingkungan kerja tetap aman, nyaman, dan mendukung orang tua bekerja.
Target utama dari fasilitas daycare ini adalah para pekerja yang tinggal atau bekerja di sekitar wilayah Halim — di mana mereka yang butuh solusi agar bisa tetap produktif di kantor tanpa mengorbankan perhatian dan kasih sayang untuk anak di rumah.
Dengan adanya daycare berbasis kolaborasi ini, diharapkan para orang tua — khususnya ibu — tidak lagi harus berada di persimpangan sulit antara melanjutkan karier atau fokus penuh mengurus keluarga.
Inisiatif seperti yang dilakukan Godrej Indonesia ini menjadi inspirasi awal bagi perusahaan-perusahaan lain untuk turut peduli pada keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga.
Apalagi riset menunjukkan bahwa perusahaan yang menyediakan dukungan childcare cenderung memiliki tingkat retensi karyawan lebih baik, produktivitas meningkat, serta loyalitas pegawai yang terjaga.
Di tengah gempuran era digital dan tuntutan dunia kerja modern, daycare ramah orang tua bekerja adalah solusi nyata untuk mengurangi stres para pekerja, sekaligus memastikan generasi masa depan tetap mendapat perhatian, pendidikan, dan kasih sayang yang layak.
Harapannya, makin banyak perusahaan yang membuka mata bahwa investasi pada fasilitas seperti daycare bukan hanya soal tanggung jawab sosial, tapi juga strategi bisnis cerdas untuk menciptakan SDM berkualitas.
Dengan adanya dukungan nyata ini, para orang tua dapat bekerja dengan lebih fokus dan tenang, sementara anak-anak pun tetap mendapatkan ruang tumbuh kembang yang optimal.
(Imelda Rosalina)