Kisah Gudeg Mercon Bu Prih yang Menaklukkan Lidah Para Pecinta Pedas!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 07 Juli 2025 | 07:18 WIB
Kisah Gudeg Mercon Bu Prih yang Menaklukkan Lidah Para Pecinta Pedas!
Kisah Gudeg Mercon Bu Prih yang Menaklukkan Lidah Para Pecinta Pedas! (Instagram)

Suara.com - Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) kerap identik dengan sajian kuliner modern, kafe kekinian, dan suasana elegan ala kota besar. 

Namun, di balik deretan restoran berdesain estetik, berdiri sebuah warung sederhana yang justru menarik perhatian pecinta kuliner sejati, Gudeg Mercon Bu Prih. 

Dengan cita rasa khas Yogyakarta yang berpadu sambal super pedas, Bu Prih berhasil menyuguhkan sensasi yang mengguncang lidah dan bikin nagih. 

Gudeg, makanan ikonik dari Jogja itu selama ini memang dikenal dengan cita rasa manis, lembut, dan tenang. Tapi Gudeg Mercon Bu Prih hadir dengan pendekatan yang berbeda.

Rasanya yang manis yang disambut letupan pedas dari sambal mercon dan krecek gurih yang menggoda selera. Tak heran, banyak pengunjung menyebut pengalaman makan di sini sebagai “kejutan nikmat yang tidak biasa.”

Salah satunya adalah Maya, seorang pengunjung dari Bekasi, yang rela menempuh perjalanan jauh hanya demi mencicipi menu viral ini. 

“Gudeg biasanya identik manis, tapi di sini beda. Pedasnya nggak main-main. Sambalnya meledak di lidah, tapi tetap ada gurih dari kreceknya. Pokoknya bikin ketagihan!” ungkapnya sambil menikmati suapan terakhirnya dengan mata berbinar.

Tak hanya Maya, Ilham, seorang pekerja kantoran di kawasan PIK2, juga mengaku menjadikan Gudeg Mercon Bu Prih sebagai tempat makan siang andalannya. 

“Harganya mulai Rp20 ribuan. Dapet nasi, gudeg, krecek, sambal, dan ayam. Untuk ukuran kawasan sekelas PIK2, ini termasuk ramah di kantong,” tuturnya. 

Baca Juga: Wisata Edukatif Ramah Lingkungan untuk Anak: Ada Pengamatan Burung Hingga Bikin Pupuk!

Ia menyebut Gudeg Mercon Bu Prih sebagai “oase rasa tradisional” di tengah gelombang makanan internasional yang mendominasi kawasan ini.

Rasa Tradisional yang Tidak Luntur

Di balik dapur kecilnya, Bu Prih tetap mempertahankan cara masak tradisional. Mulai dari proses memasak nangka muda untuk gudeg hingga mengolah sambal mercon yang diracik dari cabai rawit segar dan bumbu khas Jawa.

Krecek, olahan kulit sapi pedas nan guri juga menjadi komponen wajib yang menyempurnakan hidangan. Tidak ada modifikasi berlebihan. Bu Prih ingin pelanggannya merasakan rasa rumah dan kekuatan warisan kuliner Jawa yang otentik.

Bahkan, dalam dunia kuliner yang terus berlari mengejar tren dan gaya, Gudeg Mercon Bu Prih memilih untuk berjalan teguh di jalur orisinalitas.

“Buat saya, rasa itu cerita. Gudeg ini bukan sekadar makanan, tapi memori tentang keluarga, tentang kampung halaman, tentang kehangatan yang nggak bisa diganti,” tutur Bu Prih saat ditanya tentang filosofi di balik makanannya.

Viral dari Rasa, Bukan Gimmick

Meskipun tampil sederhana, Gudeg Mercon Bu Prih sukses menjadi salah satu kuliner paling viral di utara Jakarta. Keberhasilannya bukan karena dekorasi mewah atau strategi pemasaran besar-besaran, melainkan karena pengalaman makan yang autentik dan menyentuh emosi. 

Banyak pelanggan yang mengenal warung ini melalui unggahan media sosial baik dari food vlogger, akun kuliner, maupun testimoni pribadi yang tulus.

Suapan pertama gudeg ini mungkin akan membawa Anda pada nostalgia masa kecil di kampung, tapi sambalnya akan segera membangunkan lidah dengan letupan rasa pedas yang tak terduga. Inilah kekuatan utama Gudeg Mercon Bu Prih, perpaduan rasa yang sederhana namun berani.

Eksistensi Gudeg Mercon Bu Prih di PIK2 membuktikan bahwa kuliner tradisional tidak hanya bertahan, tapi juga bersinar di tengah modernitas. 

Di tempat yang penuh dengan makanan fusion dan visual estetik, gudeg pedas ala Bu Prih justru tampil mencolok dengan kesederhanaannya yang jujur.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI