suara hijau

Dari Konsep PES hingga Clean Label, Solusi Ketahanan Iklim dan Ekonomi Sabu Raijua

Sabtu, 26 Juli 2025 | 10:55 WIB
Dari Konsep PES hingga Clean Label, Solusi Ketahanan Iklim dan Ekonomi Sabu Raijua
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).[ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/bar]

Pengembang tersebut menambahkan bahwa alat ini dapat menghasilkan gula dengan kualitas jauh di atas metode tradisional, dengan proses yang higienis dan efisien. “Alat ini adalah alat masak gula yang kita combine dengan teknik kita yang bersumber matahari," ujar dia. 

Sekadar informasi, perubahan iklim menjadi fenomena getir yang dirasakan masyarakat Pulau Sabu dan Pulau Raijua–yang termasuk wilayah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Meski kekayaan alamnya melimpah, krisis iklim menggentayangi kehidupan warga, seperti pola hujan tak menentu, dan kekeringan berkepanjangan.

Penegasan itu disampaikan Wakil Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly, dalam diskusi tematik yang digagas GEF SGP Indonesia dan Yayasan Pikul dengan tema Membangun Ketahanan Iklim dan Ekonomi Lokal Pulau Sabu & Raijua melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan di Gedung Bupati Kabupaten Sabu Raijua, Kamis (24/7).

Thobias menyoroti kemandirian, kolaborasi, dan adaptasi sebagai pilar utama Sabu Raijua menghadapi tantangan iklim dan ekonomi. Dalam diskusi tersebut, para narasumber menawarkan solusi dan komitmen bersama.

Diskusi ini secara jelas menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak untuk mewujudkan Sabu Raijua sebagai pulau yang tangguh terhadap iklim, mandiri secara ekonomi, dan lestari dalam sumber daya alamnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI