Viral Tubuh Balita Dipenuhi Cacing hingga Meninggal Dunia, Ini Bahaya Parasit Cacing Bagi Manusia!

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 20 Agustus 2025 | 15:47 WIB
Viral Tubuh Balita Dipenuhi Cacing hingga Meninggal Dunia, Ini Bahaya Parasit Cacing Bagi Manusia!
Ilustrasi cacing. [Dok. Istimewa]

Suara.com - Kasus viralnya seorang balita meninggal tragis karena tubuhnya dipenuhi cacing di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), jadi sorotan publik. Balita malang itu bernama Raya (3).

Raya mengembuskan napas terakhir setelah sembilan hari menjalani perawatan intensif di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Kisah tragis ini menimbulkan keprihatinan luas, termasuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Lantas,seberapa parah parasit cacing bagi tubuh manusia?

Parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak hanya menyebabkan masalah pencernaan, tetapi juga dapat menimbulkan kerusakan serius pada organ vital seperti jantung.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Asmoko Resta Permana Sp.JP(K) FIHA, mengungkapkan bahwa cacing yang berkembang biak di dalam tubuh bisa memicu pengapuran otot jantung.

“Jadi dia kalau mampir ke jantung jadi pengapuran di ototnya, itu akan bikin irama jantung terganggu. Kalau pengapurannya luas maka pompa jantung bisa terganggu juga, karena selaputnya akan kaku dan termasuk ototnya juga,” ujar Asmoko, Rabu (14/8/2024).

Konsultan kardiologi pediatrik dan penyakit jantung bawaan ini menjelaskan, parasit cacing dapat masuk melalui makanan yang tidak dimasak sempurna, daging yang mengandung telur cacing, maupun benda kotor yang masuk lewat saluran cerna.

Setelah itu, cacing akan bertelur, membentuk kista, dan menyebar ke seluruh organ tubuh melalui aliran darah, termasuk otot, otak, hingga jantung.

Asmoko menegaskan, keberadaan parasit di jantung dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung. “Yang paling sering terjadi listriknya jadi pelan, iramanya atau jadi terlalu cepat, pokoknya tidak normal iramanya,” jelasnya.

Dokter di Siloam Heart Hospital ini menambahkan, proses infeksi parasit cacing berlangsung sekitar dua minggu hingga dua bulan, tergantung jumlah cacing yang masuk.

Selama periode tersebut, cacing dapat berkembang biak dan menimbulkan kerusakan signifikan pada organ yang terinfeksi.

Gejala yang muncul pada penderita infeksi parasit cacing di jantung antara lain jantung berdebar, nyeri dada terutama saat berbaring akibat peradangan selaput jantung, serta sesak napas.

Pada anak-anak, tanda yang muncul bisa berupa denyut jantung lebih lambat atau lebih cepat dari normal, meski jarang menimbulkan henti jantung mendadak.

“Lebih ke denyutnya pelan atau lebih cepet dari normal. Tapi kalau dia tiba-tiba berhenti karena parasit itu enggak, gangguan kelistrikan jantung yang tiba-tiba berhenti itu yang keturunan, lain lagi dengan parasit,” kata Asmoko.

Kasus penyakit akibat parasit cacing masih menjadi masalah kesehatan di berbagai negara, terutama di wilayah dengan sanitasi rendah.

Data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mencatat, lebih dari 1,5 miliar orang di dunia terinfeksi cacing usus, dan sebagian di antaranya bisa mengalami komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

Dengan temuan ini, masyarakat diimbau lebih waspada terhadap infeksi parasit cacing dengan menjaga kebersihan makanan, menghindari konsumsi daging setengah matang, serta rajin mencuci tangan.

Pencegahan sejak dini menjadi langkah penting untuk melindungi jantung dan organ tubuh lainnya dari bahaya pengapuran dan kerusakan akibat cacing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI