Balita Tewas Akibat Cacingan, Gubernur Dedi Mulyadi Bekukan Dana Desa Cianaga

Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:16 WIB
Balita Tewas Akibat Cacingan, Gubernur Dedi Mulyadi Bekukan Dana Desa Cianaga
Dedi Mulyadi tunda dana desa di Sukabumi buntut kasus kematian balita karena cacing pita (Instagram)

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), menjatuhkan sanksi tegas dengan menunda pencairan dana desa untuk Desa Cianaga di Kabupaten Sukabumi.

Keputusan drastis ini diambil sebagai buntut dari meninggalnya Raya, seorang balita berusia tiga tahun, yang wafat dengan tubuh dipenuhi cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

KDM menuding perangkat Desa Cianaga telah lalai dan gagal melindungi warganya yang paling rentan.

"Saya memutuskan terhadap desa itu memberikan hukuman. Saya tunda bantuan desanya karena desanya tidak mampu urus warganya," tegas Dedi Mulyadi dalam pidatonya di Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).

Menurut KDM, tragedi yang menimpa Raya adalah cerminan dari kegagalan birokrasi di tingkat paling bawah yang tidak memiliki empati.

"Betapa kita gagap dan betapa kita lalai. Perangkat birokrasi yang tersusun sampai tingkat RT ternyata tidak bisa membangun empati," tambahnya.

Dedi Mulyadi (Suara.com)
Dedi Mulyadi tunda dana desa di Sukabumi buntut kasus kematian balita karena cacing pita (Suara.com)

Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 setelah dirawat selama sembilan hari di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi.

Tim dokter mengungkapkan bahwa saat tiba di rumah sakit, kondisi Raya sudah sangat kritis dan tidak sadarkan diri.

Dugaan awal meningitis TB berubah setelah cacing gelang dewasa mulai keluar dari hidung dan mulutnya.

Baca Juga: Balita di Sukabumi Tewas Digerogoti Cacing, Pakar FKUI Peringatkan 'Bom Waktu' di Depan Mata!

"Untuk kondisi Raya itu cacingnya sudah besar-besar, ini mestinya ketahuan sebelumnya," jelas dr. Irfan Nugraha, Ketua Tim Penanganan RSUD R Syamsudin SH.

Ia menjelaskan bahwa infeksi cacing gelang terjadi akibat lingkungan yang tidak sehat, di mana telur cacing yang berada di tanah tertelan dan berkembang biak di dalam tubuh hingga bisa menyebar ke organ vital seperti otak.

Kondisi kehidupan Raya memang sangat memprihatinkan. Dengan ibu yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan ayah penderita TBC, ia sehari-hari bermain di kolong rumah panggung bersama ayam.

"Anak itu sering main di kolong sama ayam karena rumahnya panggung," kata Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi.

Ilustrasi larva cacing pita. (Pexels/Hendrik Stamp)
Dedi Mulyadi tunda dana desa di Sukabumi buntut kasus kematian balita karena cacing pita (Pexels/Hendrik Stamp)

Wardi mengakui bahwa pengobatan Raya terkendala karena keluarga tidak memiliki dokumen kependudukan maupun BPJS Kesehatan.

Ia juga baru mengetahui kondisi parah warganya setelah kasus tersebut viral di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI