Suara.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel kini menjadi sorotan publik. Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Noel justru memohon amnesti atau pengampunan dari Presiden Prabowo Subianto.
Permintaan amnesti itu langsung menjadi perhatian, terutama setelah rekam jejak digital Noel di masa lalu muncul kembali ke permukaan. Cuitan lawas Noel yang kini viral kembali seolah menjadi bumerang baginya. Publik pun bertanya-tanya, bagaimana mungkin Noel kini meminta belas kasihan dari sosok yang pernah dia kritik? Simak penjelasan berikut ini.
Noel Minta Amnesti
Noel secara spontan melontarkan permohonan amnesti ketika digiring oleh petugas KPK menuju mobil tahanan. "Saya harap Pak Prabowo bersedia memberikan saya amnesti," ucapnya kepada para wartawan yang mengerumuninya pada Jumat (22/8/2025).
Selain meminta amnesti, Noel juga membantah tuduhan bahwa dirinya tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT). Dia justru bersikeras bahwa kasus yang menimpanya bukanlah kasus pemerasan melainkan "narasi kotor" yang sengaja dibuat untuk memberatkannya.
![Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer usai dihadirkan sebagai tersangka saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/ZpeqoTnRiwP6MDmSAXfUd78h0yph3VMt.png)
"Kasus yang saya hadapi bukan pemerasan, jadi jangan sampai narasi di luar sana menjadi narasi kotor yang merugikan saya," tegasnya.
Namun, bantahan dan permohonan Noel segera dibantah oleh fakta dan pernyataan dari berbagai pihak. KPK memastikan bahwa Noel dan 10 orang lainnya ditangkap dalam sebuah operasi gabungan.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengungkap Noel menerima suap senilai Rp3 miliar serta sebuah motor mewah Ducati. Uang itu diduga berasal dari pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Berdasarkan hasil investigasi KPK, praktik korupsi tersebut ternyata sudah berjalan sejak tahun 2024. Diduga kuat Noel mengetahui dan sengaja membiarkan aktivitas ilegal anak buahnya demi meraup keuntungan pribadi.
"Ketika masuk sampai 2025 ini masih berjalan, praktik pemerasan ini masih berjalan,” jelas Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur.
Baca Juga: Kode Eks Wamenaker Noel Saat Minta Moge Ducati ke Anak Buah: Kalau Buat Saya, Cocoknya Apa?
Prabowo Pecat Noel
![Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (tengah) usai terjaring OTT KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/JrQbfeusG7H8F97xmlQVeaP3HvXqhCS1.png)
Permintaan amnesti yang diajukan Noel langsung mendapat tanggapan tegas dari Istana. Melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, Istana memastikan Presiden Prabowo tidak akan membela atau memberikan pengampunan kepada bawahannya yang terlibat korupsi.
"Presiden pernah menyampaikan tidak akan membela bawahannya yang terlibat korupsi. Jadi kita serahkan sepenuhnya pada penegak hukum," kata Hasan.
Pernyataan ini sejalan dengan tindakan cepat Presiden Prabowo yang telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) untuk memberhentikan Noel dari jabatannya sebagai Wamenaker.
"Presiden Prabowo telah menandatangani keputusan presiden (kepres) pemberhentian Saudara Immanuel Ebenezer dari jabatannya Wakil Menteri Ketenagakerjaan," ucap Mensesneg Prasetyo Hadi pada Jumat (22/8/2025) di hari yang sama Noel mohon amnesti.
Di sisi lain, anggota Komisi III DPR, Soedeson Tandra, juga menyuarakan kekecewaannya atas permintaan amnesti dari Noel. Menurutnya, permintaan itu terlalu dini dan aneh. Amnesti biasanya diberikan setelah seseorang dinyatakan bersalah dan kasusnya berkekuatan hukum tetap.
"Ini kan belum ada sidang, belum ada apa-apa, terus bagaimana cara presiden mengampuni?" ucap Tandra pada Sabtu (23/8/2025).
Dia juga secara pribadi keberatan jika koruptor diberikan amnesti, karena tindakan korupsi adalah kejahatan serius yang merugikan rakyat. Selain itu dia juga justru bertanya apakah permohonan tersebut secara tidak langsung Noel mengakui atas perbuatan jahatnya.
Cuitan Lawas Noel
![Cuitan Lawas Immanuel Ebenezer alias Noel [X/@wamennoel98]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/BkNek8dQrcB4E5o7Fo1NA1w90kk1zf6R.png)
Di tengah semua kontroversi ini, rekam jejak digital Noel kembali mencuri perhatian. Sebuah cuitan lama dari akun X (dulunya Twitter) miliknya pada 1 April 2019 kembali viral. "PRABOWO ITU ANCAMAN BUAT DEMOKRASI DAN KEMANUSIAAN!!!" demikian bunyi cuitan tersebut.
Sikap Noel yang sangat berlawanan antara dulu dan sekarang memicu gelombang komentar pedas dari warganet.
"Lain di tweet lain di kelakuan ya ente," kata netizen. "Lidahnya capek ga pak abis ngejilat?" tanya netizen."Pelajaran yang bisa kita ambil adalah selagi bisa menjilat pasti sukses," seru netizen.
"Percaya sama gw, dalam waktu 6th lawan itu menjadi kawan. Jdi jangan terlalu membenci pak, ntar kalo di penjara kagak dikasih amesti lho??" kata netizen. "Ternyata jilat ludah sendiri enak bgt," imbuh netizen.
Kontributor : Trias Rohmadoni