Istimewa! Ini Makna Batik Lurik yang Dipakai Lurah Yogyakarta saat Kawal Demo Mahasiswa

Nur Khotimah Suara.Com
Selasa, 02 September 2025 | 14:11 WIB
Istimewa! Ini Makna Batik Lurik yang Dipakai Lurah Yogyakarta saat Kawal Demo Mahasiswa
Lurah Yogyakarta memakai batik lurik saat kawal demo mahasiswa. (Instagram/lambegosiip/dpmkkpsdiy)
Baca 10 detik
  • Demo mahasiswa di Yogyakarta pada 1 September 2025 dikawal oleh banyak lurah.
  • Para lurah ini mengenakan atasan batik lurik dan kain jarik yang mencuri perhatian netizen.
  • Setelah ditelusuri, batik lurik memiliki makna istimewa, lho. Apa maknanya?

Suara.com - Ada yang menarik dari aksi demo mahasiswa di Yogyakarta pada awal 1 September 2025. Kemunculan Lurah mengenakan batik lurik untuk mengawal demo mahasiswa menarik perhatian publik.

Lantas, apa makna batik lurik dipakai lurah Yogyakarta kala kawal demo mahasiswa pada Senin, 1 September 2025? 

Demo mahasiswa di Yogyakarta disorot bukan hanya karena jumlah massa yang turun ke jalan, tapi juga karena cara unik pengamanannya.

Para lurah di seluruh Yogyakarta, atas arahan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan KPH Yudhanegara, ikut terjun langsung mengawal aksi dengan mengenakan busana lurik dan jarik.

Kehadiran mereka membuat jalannya demo berlangsung damai, adem, dan kondusif.

Fenomena ini mengingatkan kita pada makna mendalam di balik kain batik lurik yang digunakan para lurah selama mengawal demo.

Lurik sendiri bukan sekadar kain bergaris, melainkan simbol budaya, filosofi, sekaligus jati diri masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta.

Sejarah Singkat Batik Lurik

Nah, mari kita pelajari dulu sejarah singkat batik lurik agar menjadi lebih mudah memahami makna filosofis batik lurik. Lurik berasal dari kata Jawa "lorek" yang berarti garis.

Sejak zaman Majapahit, lurik sudah dikenal sebagai kain tenun sederhana dengan motif garis-garis. Relief Candi Borobudur bahkan menggambarkan aktivitas menenun kain lurik.

Baca Juga: Demo DPR 'Adem Ayem': Mahasiswa Tinggalkan Lokasi, Apa Pesan Mereka?

Awalnya lurik dipakai sebagai selendang atau alat pembawa barang, lalu berkembang menjadi busana sehari-hari masyarakat Jawa.

Seiring waktu, lurik juga masuk ke lingkungan keraton sebagai pakaian resmi maupun perlengkapan upacara adat.

Filosofi dan Makna Batik Lurik

Kain lurik tidak hanya berfungsi sebagai busana, tetapi juga sarat makna filosofis. Garis-garis lurik yang teratur melambangkan keseimbangan, harmoni, dan perlindungan.

Dalam tradisi Jawa, lurik dipercaya memiliki kekuatan mistis. Motif tertentu dipakai untuk menolak bala, memberi kewibawaan, atau dipakai dalam upacara khusus seperti mitoni (tujuh bulanan). 

Misalnya motif kluwung digunakan untuk menolak bala. Ada pula motif pletek biasa dipakai bangsawan untuk menambah wibawa.

Jenis lainnya ada motif tujuh lipatan melambangkan kekuatan dan penolak kemalangan. Artinya, lurik bukan sekadar kain, melainkan doa yang dijahit dalam garis-garisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?