Tak berhenti di situ, Fitria mendirikan Twinkle-Twinkle pada 2009, perusahaan yang memproduksi casing kristal untuk ponsel pintar. Ini makin menekankan sisi kreatifnya di dunia fashion.
Sebagai penulis, Fitria juga sukses menjadi penulis. Ia telah menghasilkan dua buku best-seller.
Buku pertamanya, Little Pink Book: Jakarta Style & Shopping Guide (2009), ditulis bersama Alexandra Dewi dan menjadi panduan gaya hidup bagi kaum urban.
Sedangkan buku keduanya, Hermes Temptation (2011), membahas bisnis resale tas mewah Hermès. Buku ini dicetak di Indonesia dan Amerika Serikat.
Prestasi ini membuatnya diakui sebagai fashion icon oleh majalah Tatler dan HighEnd. Tak heran jika sosoknya sampai diundang menjadi pembicara di Ideafest 2016 dan Jakarta Fashion Week 2009.
Transisi Fitria ke dunia bisnis keluarga menandai babak baru dalam profilnya.
Pada 2009-2011, ia menjabat sebagai komisaris PT Mitra International Resources Tbk. Kemudian, ia menjadi Pemimpin Redaksi Aesthetic Beauty Guide Indonesia pada 2012-2013 dan CEO PT Fifefa International Jakarta sejak 2011.
Puncak kariernya terjadi ketika ditunjuk sebagai Wakil Presiden Direktur CMNP pada Oktober 2015. Kini, ia masih menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut.
Di bawah kepemimpinannya, CMNP terlibat dalam program CSR seperti penertiban kolong tol dan penyediaan ruang hijau. Ini menunjukkan tanggung jawab CMNP terhadap sosial.
Baca Juga: Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
Posisi Fitria di CMNP dianggap tak kalah mentereng dari ayahnya, Jusuf Hamka. Hal ini menjadikan Fitria Yusuf sebagai salah satu perempuan pengusaha muda paling berpengaruh di Indonesia.