HUT TNI 2025: Debut Seragam Baru Bikin Prajurit Lebih "Gaib" di Medan Perang?

M Nurhadi Suara.Com
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 11:47 WIB
HUT TNI 2025: Debut Seragam Baru Bikin Prajurit Lebih "Gaib" di Medan Perang?
Ilustrasi seragam baru PDL TNI

Suara.com - Anggota TNI akan mulai menggunakan seragam baru pada perayaan HUT ke-80 TNI pada hari Sabtu (5/10/2025).

Menurut Wakil Panglima Jenderal Tandyo Budi Revita, Pakaian Dinas Lapangan (PDL) baru anggota TNI ini merupakan arahan langsung dari panglima TNI.

Seragam PDL terbaru ini memiliki motif yang berbeda dengan motif lama yang sudah digunakan sejak tahun 1982, yaitu Loreng Malvinas.

Tandyo menyebutkan bahwa motif baru ini akan membuat penyamaran, khususnya saat penugasan di hutan atau medan tertentu jadi lebih efektif.

Perbedaan Seragam TNI Baru dan Lama

Seragam lama yang menggunakan Loreng Malvinas selama puluhan tahun dikenal memiliki pola loreng dengan blok warna cukup besar, hijau tentara (army), cokelat tua, dan krem/kuning keputihan. Pola tersebut cukup kontras di beberapa medan dan cenderung bergaya klasik.

Seragam baru PDL TNI yang akan dipakai per 5 Oktober 2025 membawa sejumlah perubahan signifikan seperti berikut.

  • Warna & nada dasar: Seragam baru hadir dalam warna hijau anggur sebagai dasar, lebih cerah dibanding warna hijau tua klasik. Kemeja dan celana PDL baru mengusung warna ini sebagai latar loreng. 
  • Motif loreng lebih kecil dan lebih banyak blok warna: Daripada blok besar, motif baru menggunakan blok-blok kecil yang membaur lebih halus. Dalam desainnya, loreng baru memadukan hijau terang, hijau zaitun, kombinasi cokelat tua dan cokelat muda, serta krem yang lebih ringan. 
  • Efek penyamaran lebih tinggi: Karena ukuran blok lebih kecil dan gradasi warna lebih halus, seragam baru diklaim lebih efektif untuk menyamarkan prajurit, khususnya di hutan dan vegetasi lebat. Tandyo menyebut bahwa pola baru akan “lebih tersamar” ketika berada di medan alam.
  • Penetapan resmi & waktu penerapan: Motif baru diresmikan lewat Keputusan Panglima TNI (Keppang) tertanggal 27 September 2025. Sejak keputusan itu, persiapan pemakaian sudah digelar, dan seluruh matra (AD, AL, AU) akan menggunakan seragam baru secara serentak pada acara HUT TNI di Monas.

Dengan kata lain, seragam baru ini bukan sekadar pergantian estetika, tetapi adaptasi taktik agar prajurit tidak mudah terlihat dan tetap terintegrasi dengan lingkungan permukaan alami.

Jenis-Jenis Motif Loreng

Baca Juga: HUT ke-80 TNI di Monas, Keluarga Pahlawan Nasional Akan Hadir Meriahkan Perayaan

Untuk memahami pergeseran ini lebih jauh, mari lihat jenis motif loreng dalam konteks militer (terutama TNI):

  • Loreng Malvinas / DPM klasik
    Inilah pola loreng yang sudah lama digunakan TNI: blok-blok besar dan tegas, dengan kombinasi hijau gelap, cokelat tua, dan krem. Efektif pada zamannya, tetapi dengan vegetasi yang semakin kompleks, efektivitas penyamaran di beberapa medan mulai berkurang.
  • Loreng kecil / pola modulasi blok
    Di motif baru, ukuran blok dibuat lebih kecil agar lebih fleksibel terhadap variasi latar alam. Dengan lebih banyak gradasi, transisi dari satu warna ke warna lain menjadi halus.
  • Loreng gradasi warna lebih banyak
    Motif baru mencakup tidak hanya dua atau tiga warna dominan, melainkan kombinasi beberapa nada hijau, beberapa nada cokelat, dan krem terang, menciptakan efek “blur” ketika dilihat dari jarak jauh.
  • Fungsionalitas taktis
    Selain estetika, motif loreng sekarang dirancang agar bekerja optimal dalam kondisi cahaya, vegetasi, dan bayangan alam. Dengan ukuran pola yang kecil, terang, dan warna yang lebih adaptif, seragam menjadi alat strategi penyamaran itu sendiri.

Pergeseran ini sesungguhnya terjadi di banyak angkatan bersenjata di dunia: dari loreng besar ke pola mikro-loreng atau pola digital/modern agar lebih tahan terhadap identifikasi musuh.

Rencana Acara Perayaan HUT TNI di Monas

Puncak perayaan HUT ke-80 TNI akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada 5 Oktober 2025. Dalam upacara tahunan itu, seragam PDL baru akan diperagakan secara resmi oleh seluruh prajurit dari tiga matra (Angkatan Darat, Laut, Udara).

Acara akan meliputi defile pasukan gabungan, parade alutsista (alat utama sistem persenjataan), serta atraksi militer yang menampilkan kemampuan TNI di berbagai bidang.

Tema yang diusung dalam perayaan kali ini adalah “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, mencerminkan visi bahwa TNI tidak hanya sebagai alat pertahanan, melainkan bagian dari kekayaan rakyat dan bangsa.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI