Tim Sukses: Pak Jokowi Pasti ke Bawaslu

Siswanto Suara.Com
Kamis, 05 Juni 2014 | 14:29 WIB
Tim Sukses: Pak Jokowi Pasti ke Bawaslu
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (28/5). [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk keduakalinya, hari ini, Kamis (5/6/2014).

"Pasti ke sini, Pak Jokowi semaksimal mungkin pasti datang. Karena katanya di sini (Bawaslu) waktunya bisa dimolorkan. Nah, Jokowi ini ngejar dari Papua, bila terkejar. Di sini (Bawaslu) juga kan bisa terima tidak sesuai jam kerja," kata Tim Kampanye Jokowi-JK, Aria Bima, di kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

Jokowi dipanggil Bawaslu terkait pernyataannya saat berada di kantor KPU usai mengambil nomor urut peserta pilpres, 1 Juni 2014. Selain itu, ia dipanggil menyangkut dugaan kampanye di luar jadwal yang ditetapkan KPU, melalui media elektronik.

Menurut jadwal Bawaslu, Jokowi dimintai klarifikasi pada pukul 16.00 WIB nanti.

Menurut Aria Bima, pernyataan Jokowi agar masyarakat memilih nomor urut dua saat mengambil nomor urut di KPU merupakan bentuk kegembiraan. Pernyataan itulah yang kemudian dianggap pelanggaran atau curi start kampanye.

Aria Bima menilai hal itu tidak menjadi masalah.

"Setiap ngambil nomor, kan akan memanfaatkan, dan ditunjukkan dengan kegembiraan perolehan nomor yang dia dapat," kata Aria Bima.

Hari ini, Jokowi masih berada di Papua untuk kampanye perdana. Sedangkan wakilnya, Jusuf Kalla (JK), kampenye di Aceh.

Pada panggilan pertama Bawaslu, Jokowi tidak hadir dan diwakili oleh tim pengacara Alexander Lay.

"Jokowi-JK ada agenda lain, datang ke Bawaslu untuk klarifikasi karena ada tuduhan kampanye dini, diundang untuk itu. Kemarin undangan dua hari atau sehari sebelumnya. Jadwalnya sudah dibuat (agenda kampanye) nanti kul 13.00 WIB tidak bisa hadir. Disampaikan adalah surat tertulis dan klarifikasi," kata Alex.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI