Keluarga Gus Dur Desak Prabowo Jelaskan Pernyataan "Presiden Buta"

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 07 Juli 2014 | 00:43 WIB
Keluarga Gus Dur Desak Prabowo Jelaskan Pernyataan "Presiden Buta"
Prabowo Subianto (dua kanan) memakai jaket dan baret Banser NU. [Antara/Syaiful Arif]

Suara.com - Keluarga mendiang mantan presiden Abdurrahman Wahid mendesak Prabowo Subianto menjelaskan sebuah laporan yang menyebutkan bahwa dia pernah menghina presiden Republik Indonesia keempat itu dalam wawancara dengan seorang wartawan investigasi asal Amerika Serikat pada 2001 silam.

Dalam siaran persnya, Minggu (6/7/2014), keluarga besar Gus Dur, sapaan akrab Abdurrahman, mengatakan penjelasan itu diperlukan agar "tidak berkembang menjadi fitnal publik berkepanjangan."

Desakan penjelasan tersebut diutarakan keluarga ulama besar Nadhlatul Ulama (NU) itu setelah bertemu dan berdiskusi langsung dengan Allan Nairn, wartawan yang mewawancarai Prabowo pada 2001.

"Berlandaskan prinsip keadilan dan demi menjaga agar situasi ini tidak berkembang menjadi fitnah publik berkepanjangan, kami membuka komunikasi dan mengharapkan klarifikasi dari Bapak Prabowo Subianto," bunyi pernyataan yang ditandatangani istri Gus Dur Ny Sinta Nuriah dan empat putri Gus Dur.

Dalam blog pribadinya dan dalam berbagai wawancara dengan media belakangan, Nairn bercerita bahwa Prabowo sempat menghina Gus Dur, menyebutnya sebagai "Presiden Buta" yang "memalukan" sehingga tidak pantas memerintah Indonesia.

Dalam pernyataan itu, keluarga Gus Dur juga menilai Prabowo perlu memberikan penjelasan resmi karena dalam kampanye pencalonan diri sebagai presiden Prabowo dan partai koalisinya banyak menjual figur Gus Dur.

"Apabila pernyataan Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara tersebut benar adanya, walaupun dilontarkan dalam konteks pembahasan mengenai demokrasi di Indonesia, maka kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut," bunyi pernyataan itu lebih lanjut.

"Sebagai tokoh nasional, kami berharap Bapak Prabowo mampu meneladankan sikap non-diskriminatif kepada siapapun warga bangsa tanpa menilik perbedaan fisik," lanjut surat berisi desakkan tersebut.

Surat pernyataan itu ditandatangani oleh istri mendiang Gus Dur, Hj. Sinta Nuriyah A. Wahid dan keempat putri Gus Dur, Alissa Wahid, Yenny Wahid, Anita Wahid, dan Inayah Wahid.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?