PAN Tak Minta Jatah Menteri, Tapi Kalau Diajak Mau

Jum'at, 03 Juli 2015 | 17:39 WIB
PAN Tak Minta Jatah Menteri, Tapi Kalau Diajak Mau
Kongres IV PAN (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengisyaratkan akan menerima tawaran untuk masuk ke Kabinet Kerja jika memang dalam reshuffle yang kabarnya akan dilakukan sebelum Lebaran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kader PAN.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum DPP PAN Hanafi Rais saat ditanya kemungkinan ditariknya kader PAN masuk ke dalam Kabinet Presiden Jokowi.

"Saya melihat Pak Presiden memang perlu konsolidasi politik di tengah-tengah ekonomi yang sedang tidak pasti. Kalau terkonsolidasi bisa menjadi sinyal bagi pasar, minimal ekonomi domestik kita," kata Hanafi, di DPR, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Dia menambahkan, di tengah terpuruknya ekonomi sekarang ini, Presiden perlu melakukan reshuffle. Selain itu, Presiden juga perlu dukungan dari parlemen untuk menyukseskan program-program pemerintah.

"Kalau tidak punya dukungan parlemen kuat, sinyal pasar negatif terus. Karena bisa jadi beda pendapat dengan parlemen," katanya.

Dia menegaskan, PAN tidak dalam posisi untuk meminta-minta jatah menteri ke Presiden Jokowi. Namun, Hanafi mengatakan, siap kalau memang dibutuhkan dan ada slot untuk PAN di pemerintahan Presiden Jokowi.

"Apapun kata Presiden, selama kita pertimbangkan baik, untuk politik terkonsolidasi saya kira kalau diajak bicara kita akan menyambut pembicaraan itu," ujar Wakil Ketua Komisi I ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI