Suara.com - Anggota Komisi II DPR Syarif Abdullah berharap pemerintah pusat memberi solusi permanen atas bencana asap akibat pembakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera. Pasalnya, bencana buatan segelintir manusia untuk kepentingan bisnis ini selalu muncul setiap tahun.
"Persoalan ini sudah sering terjadi setiap tahun, mudah-mudahan pemerintahan sekarang ini dengan Nawa Cita-nya bagaimana negara hadir dalam persoalan ini tentu harus di-action-kan secara permanen," kata Syarif di gedung DPR, Jumat (18/9/2015).
Pemerintah daerah juga diharapkan jangan lepas tangan. Pusat dan daerah harus sinergi menanggulangi bencana asap yang selalu menyengsarakan rakyat.
"Tentu kita tidak ditumpukan permasalahan kepada pemerintah pusat, karena sinergi kabupaten provinsi melakukan sosialisasi menyampaikan permasalahan asap juga harus dilakukan," katanya.
Anggota Fraksi Nasdem prihatin karena bencana asap mengakibatkan perekonomian lumpuh dan aktivitas penerbangan terganggu.
"Dari sisi ekonomi kita rugi, Kalbar menunda 24 penerbangan, berapa orang yang tidak bisa menginap di hotel. Berapa restoran yang rugi, belum lagi sisi kesehatan," katanya.
Syarif tidak terlalu merisaukan keluhan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura atas asap hutan dan lahan.
"Saya sependapat bahwa kita tidak perlu risau dengan negara-negara luar, karena negara-negara itu juga yang punya andil ini (kebakaran hutan) terjadi, tapi bagaimana harus kita risaukan rakyat kita," kata dia.