Presiden Jokowi menegaskan komitmen untuk menindak tegas pembakar hutan yang telah menyengsarakan kita semua. Namun Presiden mengingatkan, komitmennya itu tidak akan jalan tanpa dukungan semua pihak: pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.
Sementara saat meninjau kebakaran hutan yang terjadi di Desa Henda Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah pada hari Kamis (24/9/2015) lalu, Presiden Jokowi telah meminta segera dilakukan pembuatan embung besar-besaran di lokasi kebakaran hutan yang terletak di area lahan gambut.
Ia menyebutkan lahan gambut adalah lahan yang mudah terbakar, sehingga sangat sulit memadamkan api yang berada di lahan gambut.
“Tadi saya berdiam diri selama lima menit, tiba-tiba saja api membesar. Kuncinya ada di embung. Segera lakukan kanalisasi dan harus besar-besaran,” kata Presiden Joko Widodo ketika itu.
Presiden pun sempat menanyakan kesiapan anggaran pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten untuk membangun embung. Ternyata, tidak terdapat anggaran di pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk membangun kanal.
“Saya perintahkan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Kementerian LH dan kehutanan untuk mengerjakan secepat-cepatnya,” kata Presiden.
Anggaran yang digunakan dalam pembangunan kanal itu berasal dari BNPB dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Presiden juga memerintahkan TNI yang mobilisasinya cepat untuk terlibat dalam pembangunan.
Presiden juga meminta agar dilakukan sosialiasasi kepada masyarakat tentang dampak dari kebakaran lahan, sehingga mereka tidak lagi membersihkan lahan dengan membakar.
“Sosialisasi besar-besaran agar tidak melakukan lagi pembakaran lahan” kata Presiden.