Suara.com - Sri Subekti (30) merasa sangat terpukul mendengar kabar adik bungsunya Ahmad Rifai (21) meninggal secara tragis dengan kondisi mengenaskan, lehernya nyaris putus terkena sayatan akibat dikeroyok sekelompok pemuda saat malam tahun baru, Jumat (1/1/2016) dini hari.
Ia tampak tak kuasa menahan tangis saat mengenang sosok adik semata wayangnya. Kepada suara.com, Sri menceritakan sosok Rifai yang dikenal pemuda baik-baik.
Menurut dia, Rifai adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. "Rifai anak baik, dia juga dikenal baik oleh tetangga di sini," cerita Sri di rumah duka, RT04/10 Jalan Flamboyan, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat sore.
Dia menceritakan, adiknya itu sehari-harinya berjualan es cincau dekat rumahnya. Menurut Sri, Rifai tidak punya musuh sebelum meninggal dunia tadi malam.
"Dia setahu saya tidak punya musuh di sini, tidak pernah berkelahi," ujarnya.
Sri juga mengatakan bahwa ibundanya yang berada di Tasikmalaya sudah diberitahu mengenai kabar duka ini. Sayangnya sang ibu, kata dia, tidak bisa berangkat ke Jakarta untuk melihat anaknya karena sudah tua dan penglihatannya terganggu.
Sri menuturkan, ibunya berharap pelaku pembunuh anaknya dapat segera ditangkap dan diadili.
"Ibu saya cuma bilang supaya kasus ini diselesaikan secara tuntas, pelaku yang mengeroyok adik saya ditangkap," bebernya.
Sementara itu, kasus ini kini tengah ditangani oleh Polsek Tebet. Aparat kepolisian tengah mengejar pelaku pengeroyokan.
"Kami telah mengantongi tujuh nama pelaku pengeroyokan. Mereka melarikan diri, kami masih melakukan pengejaran. Mereka sekarang masuk DPO (daftar pencarian orang)," kata Kapolsek Tebet, Komisaris Polisi Nurdin Rahman secara terpisah di rumah duka.