Suara.com - Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin mengatakan seluruh petani yang ada desa-desa di wilayah paling Timur Pulau Flores, saat ini terancam gagal panen akibat el nino.
"Saya sudah mengelilingi desa-desa selama beberapa pekan terakhir. Tanaman petani tidak bisa tumbuh dengan baik, bahkan sebagian besar tanaman jagung mulai menguning karena curah hujan sangat minim," kata Yoseph Lagadoni Herin, Kamis (28/1/2016).
Ancaman el nino diperkirakan masih akan berlangsung hingga Februari 2016. Menurut dia, kondisi saat ini sama seperti tahun 1997 silam.
"Kondisi sekarang ini seperti tahun 1997. Tanaman praktis tidak bisa tumbuh dengan baik. Ada tanaman yang sudah tumbuh karena ditanam lebih awal, tetapi sudah mulai layu," kata Lagadoni Herin.
Dari 250 desa yang tersebar pada 19 kecamatan, tidak sampai sepuluh desa yang masih ada harapan untuk panen. Sisanya sama sekali tidak ada harapan lagi untuk panen.
Bahkan di Pulau Solor, tidak ada satupun desa yang bisa melakukan panen tahun ini. Karena semua tanaman, baik jagung, padi ladang maupun ubi-ubian mati tersengat matahari.
Mengenai solusi, dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Flores Timur sudah mengajukan permohonan bantuan bibit kacang-kacangan, sorgun dan sayur-sayuran kepada pemerintah pusat.
Bibit kacang-kacangan dan sayur-sayuran ini dianggap sebagai tanaman umur pendek, dan cocok untuk curah hujan yang sedikit seperti saat ini.
"Pemerintah sesungguhnya ingin meminta petani untuk menanam kembali, menggunakan persediaan bibit yang ada, tetapi khawatir tidak bisa tumbuh dengan baik, sehingga kami usulkan bibit kacang-kacangan, sorgun dan sayur-sayuran untuk dibagikan kepada petani," katanya.
Dia berharap, bantuan bibit ini bisa segera tiba agar para petani bisa memanfaatkan sisa hujan dan cadangan air untuk menanam. (Antara)