Ahok Klaim Jakarta Bebas Vaksin Palsu

Selasa, 28 Juni 2016 | 12:41 WIB
Ahok Klaim Jakarta Bebas Vaksin Palsu
DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta menyerahkan dukungan resmi dari DPP Partai Golkar kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan Rumah Sakit dan puskesmas yang ada di Jakarta terbebas dari vaksin palsu.

"DKI, aman lah," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Saat ditanya keterangan yang sempat disampaikan oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri soal adanya dugaan 4 rumah sakit di Jakarta yang menjual vaksin palsu, Ahok tak tahu.

"Saya nggak tahu, apa itu di DKI atau di luar DKI karena kepolisian itu kan Polda Metro Jaya termasuk Tangerang, Depok, Bekasi juga," kata Ahok.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto telah menginstruksikan pihaknya untuk melakukan pengecekan di setiap puskesmas hingga ke rumah sakit swasta.

"Sudin setempat langsung turun dokter praktik mandiri ke klinik 24 jam sama rumah sakit swasta. Kalau rumah sakit daerah pasti dari kita (vaksinnya) soalnya sekarang sudah suruh cek," ucap Koesmedi ketika dihubungi kemarin.

Koesmedi mengatakan Dinas Kesehatan akan mencari rumah sakit atau klinik yang vaksinnya palsu atau tidak dari Bio Farma.

"Terus dilihat di fakturnya, ngambilnya darimana. Kalau ada yang mencurigakan akan diserahkan ke BPOM melalui dinas kesehata DKI. Yang penting kita amankan dulu semua. Kita ganti vaksinnya. Karena vaksinnya gratis ngambil dari Dinas Kesehatan," katanya.

Terkait keterangan dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri yang mengatakan ada 4 rumah sakit di Jakarta diduga menjual vaksin palsu, dirinya belum mengetahui.

"Pokoknya fasilitas semua harus diperiksa, se-Jakarta semuanya 44 kecamatan. Sejauh ini belum ada laporan ataupun kita temukan vaksin yang bermasalah di DKI. Tapi akan kita telusuri," ujar Koesmedi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI