Ahok: Saya Tidak Menyinggung Ulama dan Menista Al Quran

Senin, 24 Oktober 2016 | 14:04 WIB
Ahok: Saya Tidak Menyinggung Ulama dan Menista Al Quran
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Bareskrim Mabes Polri. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) datang ke Bareskrim Mabes Polri untuk mengklarifikasi soal kasus penistaan Al Quran. Dia memmbantah menista dan menyinggung ulama.

Ahok diperiksa selama 3 jam oleh polisi. Di harapan puluhan media, dia meyakini tidak ada unsur penghinaan.

"Tidak benar saya ada menyinggung ulama. Tidak mungkin menista Al-Quran, karena saya percaya setiap orang beriman pasti percaya kepada kitab sucinya," ujar Ahok di kantor Bareskrim, Senin (24/10/2016).

Ahok juga membawa-bawa soal pencalonannya sebagai calon petahana di Pilkada Jakarta 2017. Menurut Ahok, apabila dia menghina Al Quran otomatis umat Muslim akan segan memilih Ahok dan Djarot Saiful Hidayat pada 15 Februari 2017.

"Apalagi saya sebagai seorang politisi, saya mau ikut calon gubernur. Kalau saya memusuhi orang Islam menghina Al Quran, itu mana mungkin saya bisa dapat suara," kata Ahok.

"Nah itu saya kira perlu klarifikasili, yang pasti tidak ada dalam niat saya atau apapun untuk apalagi menyinggu ulama. Saya kira kalau dilihat semua video gak ada singgung ulama," Ahok menambahkan.

Diketahui, pernyataan Ahok yang dianggap telah menistakan agama yakni ketika Ahok mengunjungi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Ketika itu, Ahok menemui warga dan mengatakan tak masalah jika warga tak memilihnya lagi di pilkada tahun 2017.

"Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu, nggak pilih saya karena dibohongi (orang) dengan Surat Al Maidah (ayat) 51 macam-macam itu. Itu hak bapak ibu. Kalau bapak ibu merasa nggak bisa pilih karena takut masuk neraka, oh nggak apa-apa," kata Ahok di Pulau Pramuka, Selasa, (27/9/2016) lalu.

"Karena ini panggilan bapak ibu. Program ini (pemberian modal bagi pembudidaya kerapu) jalan saja. Jadi bapak ibu nggak usah merasa nggak enak karena nuraninya nggak bisa pilih Ahok," Ahok menambahkan.

Mengetahui pernyataannya membuat umat Islam islam tersinggung dan marah, akhirnya Ahok melontarkan permohonan maaf kepada masyarakat Jakarta, khususnya umat Islam yang ada di Indonesia setelah membawa-bawa surat Al Maidah ayat 51.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI