Ucapan SBY Seperti Tambahi Minyak di Panasnya Politik Jakarta

Kamis, 03 November 2016 | 15:26 WIB
Ucapan SBY Seperti Tambahi Minyak di Panasnya Politik Jakarta
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono jumpa pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11). [Antara]

Suara.com - Peneliti Indonesia Legal Rountable Erwin Natosmal Oemar menilai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tentang kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon petahana gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) justru memperburuk situasi.

"Ucapan SBY itu sangat memperkeruh suasana. Dia seperti menambah minyak di panasnya perpolitikan Jakarta," kata Erwin di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).

Menurut Erwin mantan Presiden itu seharusnya berperan sebagai seorang negarawan dan memberikan solusi, bukan sebaliknya.

"Apa yang dikatakan SBY itu sangat kentara ada kepentingan politik dan ambisi dari dirinya," kata Erwin.

Erwin mengatakan Yudhoyono seharusnya memberikan pesan-pesan yang mendinginkan suasana.

"Setidaknya, dia bisa memberikan masukan yang menyejukkan bagi massa yang melaporkan Ahok ke polisi," kata Erwin.

Kasus Ahok, saat ini sedang ditangani Bareskrim Polri. Sejumlah saksi dan saksi ahli sekarang tengah dimintai pendapat penyidik untuk membantu menentukan apakah kasus Ahok masuk delik pidana atau bukan.

Dalam konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016),  Yudhoyono meminta aparat penegak hukum tetap memproses kasus Ahok.

"Jadi kalau ingin negara tidak terbakar amarah penuntut keadilan, Pak Ahok ya mesti diproses secara hukum, jangan sampai dia dianggap kebal hukum. Ingat kesamaaan di mata hukum. Jangan ada anggapan Pak Ahok tidak boleh disentuh," kata Yudhoyono.

Yudhoyono menambahkan setelah nanti Ahok diproses secara hukum, semua pihak harus tetap saling menghormati.

 

"Setelah diproses hukum, semua pihak menghormati. Jangan gaduh. Jangan ada tekanan dari manapun. Kita serahkan ke penegak hukum, apakah tidak bersalah atau dinyatakan bersalah. Jangan ditekan, biarkan penegak hukum kita bekerja," kata Yudhoyono yang putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, menjadi salah satu calon gubernur penantang Ahok di pilkada Jakarta periode 2017-2022.

‎Yudhoyono berharap penegakan hukum berjalan dengan adil dan transparan serta tidak direkayasa.

BERITA MENARIK LAINNYA:

Usai Diusir Massa, Ahok: Kalau Begini Kasihan Warga Jadi Takut

Warga Beringas yang Kejar Ahok, Pukul Ketua RT sampai Masuk RS

PKL Janji Dukung Asalkan Bebas Jualan di Kota Tua, Apa Kata Agus?

Djarot Baru Tahu Foto Ahok Beredar di Suriah

Akhirnya SBY Bicara Demo 4 November sampai Isu Harta Rp9 Triliun

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI