Suara.com - Calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mewanti-wanti tim media sosial agar jangan sekali-kali melakukan black campaign terhadap dua pasangan kandidat.
"Ke teman-teman relawan, saya cuma minta tolong jangan nyerang-nyerang calon yang lain. Untuk apa diserang? Nggak usah nyerang yang lain, deh," kata Ahok usai rapat dengan tim pemenangan di posko kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).
Ahok juga meminta kepada tim dari empat partai pendukungnya, Nasdem, Hanura, Golkar dan PDI Perjuangan untuk membelanya secara berlebihan.
"Terus juga nggak usah mempertahankan saya seolah-olah terlalu mengglorifikasi kayak gitu juga jangan deh, apalagi pakai-pakai agama juga, saya minta tolong (ke tim) jangan deh. Untuk apa gitu lho?" kata Ahok.
Ahok berharap pesta demokrasi tanggal 15 Febrari 2017 menjadi ajang adu program bagi tiga pasangan kandidat.
Adu program, menurut Ahok, jauh lebih bertartabat ketimbang sekedar black campaign atau saling serang dengan cara-cara negatif.
"Coba kalian lihat, kalau kita bicara jujur ya, selama satu bulan ini cuti, ada nggak kita bertiga calon adu program? Nggak ada lho jadi bukan lebih baik adu program?" kata Ahok.
"Kita malah saling mem-bully, jelekin, itu nggak sehat, itu saya sampaikan tadi," Ahok menambahkan.
Ahok dan Djarot menghadapi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Anies-Sandiaga didukung Gerindra dan PKS.
Baca Juga: Jaksa Agung: Pilkada Jadi Alasan Ahok Tak Ditahan
Satu pasangan lagi adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang didukung PKB, PPP, PAN, dan Demokrat.