Suara.com - Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni tercatat turun tajam. Ini hasil survei Charta Politika Indonesia.
Chatra Politika merilis hasil survei yang dilakukan mulai 17 Januari sampai tanggal 24 Januari 2017. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Adapun jumlah responden sebanyak 767 responden dari 800 yang tersebar di 5 wilayah kota administrasi yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu dengan menggunakan metode acara bertingkat dengan margin of error plus minus 3, 5 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan dari hasil survei tingkat elektabilitas pasangan nomor dua calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat unggul sebesar 36,8 persen dibanding pasangan nomor urut dua Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang mendapat 25,9 persen dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mendapat 27,0 persen dan belum menentukan pilihan sebesar 10,3 persen.
"Ada kenaikan elektabilitas yang cukup tajam pada pasangan Ahok-Djarot, lalu ada penurunan yang tajam pada elektabilitas pasangan Agus-Sylviana dan elektabilitas pasangan Anies-Sandiaga cenderung stagnan," ujar Yunarto dalam jumpa pers rilis survei bertajuk 'Peta Elektoral Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Jelang Pencoblosan' di Kantor Charta Politika Indonesia, di Jalan Cisanggiri III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).
Yunarto menuturkan bahwa pada survei yang digelar pada November 2016, pasangan Agus-Sylviana berada posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 29,5 persen. Posisi kedua yakni pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 28,9 persen dan pasangan Anies-Sandiaga 26, 7 persen.
Ia juga menegaskan bahwa hasil survei tersebut berpeluang terjadi dua putaran pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Hal ini menunjukkan seandainya Pilkada Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan hari ini berpotensi terjadi dua putaran, karena perolehan elektabilitas masing-masing calon dibawah 50 persen plus satu," katanya.
Baca Juga: Agus SBY Pede Sebut Djarot Tak Paham Dana Rp1 Miliar untuk RW