"Bahkan beberapa waktu sebelum FPU 8 diijinkan pulang pada Sabtu 4 Maret 2017, beberapa pejabat tinggi UNAMID kembali menegaskan bahwa FPU 8 adalah The Best Contingent," ujarnya.
Selanjutnya Kompolnas kembali terbang ke Sudan pada 31 Januari 2017 hingga 4 Maret 2017 bersamaan kepulangan FPU 8 guna mengawasi proses Administrative Fact Finding serta memberikan dukungan kepada FPU 8 dan TBHI.
Kompolnas berharap Pemerintah Sudan dapat menemukan pelaku yang sebenarnya dan memproses sesuai dengan hukum pidana yang berlaku.
Pihaknya juga mengkritisi adanya kelemahan protokol keamanan bandara El Fasher yang dapat dengan mudah dimasuki orang beridentitas atau berseragam ataupun dibawa oleh "aparat" serta tidak adanya CCTV di bandara dan keluar-masuk kendaraan yang tidak selalu terdata.
(Antara)