Konflik Rohingya Semakin Memburuk Lantaran Foto dan Berita Hoaks

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 02 September 2017 | 20:22 WIB
Konflik Rohingya Semakin Memburuk Lantaran Foto dan Berita Hoaks
Seorang perempuan etnis Rohingya menggendong bayinya setelah tiba di kota Yathae Taung, Rakhine, Myanmar, setelah kabur dari desanya yang diserbu militer, 26 Agustus 2017. [Wai Moe/AFP]

"Foto itu dijepret fotografer Sipa, Albert Facelly. Foto itu menang dalam World Press Award," demikian penjelasan BBC.

Selain foto-foto seperti yang diunggah Simsek, terdapat banyak gambar lain di media sosial dan diklaim terjadi di Rakhine.

Misalnya, foto yang menggambarkan sekelompok laki-laki memegang senjata laras panjang dalam posisi membidik musuh. Foto itu dibubuhi keterangan bahwa warga Muslim Rohingya tengah berlatih untuk membunuhi warga Buddhis Myanmar.

Ternyata, foto tersebut adalah pejuang-pejuang kemerdekaan Bangladesh dalam perang patriotik tahun 1971.

"Mendapatkan gambaran yang akurat tentang apa yang terjadi, akan memakan waktu lama, mengingat betapa sedikit akses terhadap wilayah tersebut. Tapi, kampanye disinformasi di media sosial akan memeruncing dan mempernburuk konflik itu, baik dari kalangan Buddhis maupun Rohingya," tulis BBC mengakhiri artikel tersebut.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI