Ini Daftar Ide Kontroversial Aris Wahyudi Selain Nikahsirri.com

Selasa, 26 September 2017 | 06:00 WIB
Ini Daftar Ide Kontroversial Aris Wahyudi Selain Nikahsirri.com
Direktorat Reserse Kriminal Khusus bersama dengan KPAI dan Dirjen Aptika Kominfo merilis barang bukti pemilik situs nikahsirri.com di Jakarta, Minggu (24/9/2017).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rani, istri pemilik sekaligus pengelola laman nikahsirri.com, mengklaim sang suami mengidap penyakit kejiwaan.

Ketika ditemui Suara.com di rumah Jalan Manggis, Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Senin (25/9/2017), Rani menuturkan sang suami mulai menampakkan gejala penyakit kejiwaan setelah kalah dalam Pilkada Banyumas tahun 2008.

Pilkada tersebut, ternyata menguras banyak harta benda Aris yang merupakan lulusan teknik elektro Essex University, Inggris. Seusai kekalahannya, Aris menyibukkan diri dengan menulis sejumlah buku.

"Beliau (Aris) dulu bikin buku berjudul Perzinahan Suci, Tuhan Tiri, Atas Nama Komando," ujar Rani.

Dalam salah satu buku yang judulnya tak diingat Rani, Aris bahkan menggagas agar Indonesia bergabung sebagai negara bagian Amerika Serikat.

"Sampai beliau mengeluarkan buku yang ingin bergabung dengan Amerika, tahun berapa saya lupa," jelas Rani.

Berdasarkan penelusuran Suara.com, gagasan agar Indonesia begabung dengan AS dituangkan Aris dalam buku berjudul "Robohnya NKRI Kami" yang diterbitkan Indie Publishing tahun 2014.

Baca Juga: 84 Warga Sipil di Suriah Tewas Akibat Serangan Udara Pimpinan AS

Dalam buku tersebut, Aris menganilisis akar kemelaratan rakyat Indonesia justru karena kemerdekaan. Analisis itu bermuara pada gagasan "gAMERIKA" yang merupakan akronim dari "gerakan gabung Amerika Serikat".

Pada buku itu, Aris menganjurkan Indonesia menjadi negara bagian ke-51 AS.  Menurutnya, bergabung dengan AS adalah pilihan terbaik Indonesia agar dalam jangka waktu 10 tahun saja, seluruh rakyat makmur.

Ia mencontohkan Hawaii yang akhirnya bergabung dengan AS dan rakyat daerah itu terbilang makmur dengan penghasilan rata-rata per bulan setara Rp36 juta.

"(Buku-buku) itulah yang jadi tandanya (Aris mengalami gangguan kejiwaan). Dia menulis tanpa menyadari (kontroversinya)," jelas Rani.

Buku-buku karya Aris terbilang memunyai tema yang anti-mainstream. Selain "Robohnya NKRI Kami", buku Aris berjudul "Tuhan Tiri" juga bernafas kritik sosial dalam balutan tema keagamaan yang bisa jadi kontroversial bagi para fanatik.

Sebab, dalam buku yang diterbitkan Voxdei Publication tahun 2003 itu, Aris mengambil sudut cerita mengenai dunia spiritualitas kaum miskin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI