"Tujuan kami itu memudahkan keluarga yang datang. Dengan dibentuk grup tadi, nambah. Jadi mereka datang memberikan KK, memberikan apa itu, terus kalau dia wah fotonya kurang, kurang nyengir. Nanti dia kirim lagi itu semuanya lewat Whatsapp. Sifatnya data tambahan," ujar Pramujoko.
Pramujoko mengatakan posko pengaduan juga menyiapkan tim medis untuk keluarga yang datang. Hal itinuntil menjaga kondisi psikologi keluarga bila anggota keluarga yang yang hilang teridentifikasi.
"Kami juga siapkan tim psikologis dan tim medis itu sebenarnya untuk jaga - jaga ketika ada yang stres (keluarga), itu kami siapkan di sini sehingga bisa dilayani. Ada yang pingsan segala macam kan. Kami siapkan semua," ujar Pramujoko.
Sampai sore ini, Rumah Sakit Polri Kramatjati memulangkan lima jenazah korban ke pihak keluarga. Penyerahan kelima jenazah dilakukan langsung oleh Kepala Tim Disaster Victim Identification RS. Polri Komisaris Besar Pramujoko, sekitar pukul 16.30 WIB.
Lima jenazah yang dipulangkan mereka merupakan warga Tanggerang, Banten, yakni Halimah Binti Saroni, Robiyah (16), Epih Binti Udin (15), Pinih, dan Putri.
Sementara untuk jenazah bernama Aryusli Hardiwan masih menunggu kedatangan keluarga. Lantaran korban merupakan asal Tegal, Jawa Tengah, perwakilan yang berada di sana belum terkonfirmasi datang hari ini. Adapun keluarga korban nampak begitu pasrah dan menerima lima keluarga korban berada didalam peti jenazah.
Salah satu perwakilan keluarga Ayahanda, Robiyah, Odoy (43) mengatakan Robiyah sudah bekerja di pabrik mercon, selama dua bulan. Odoy mengatakan mengetahui Robiyah bekerja sebagai packing barang di pabrik Mercon. Lantaran ingin membantu perekonomian keluarga. Odoy mengatakan rencana Robiyah akan dimakamkan langsung hari ini, di Daerah Tanggerang, Banten.