Anak-anak Badui Tak Mendapat Vaksin Rubella

Chaerunnisa Suara.Com
Rabu, 01 November 2017 | 07:42 WIB
Anak-anak Badui Tak Mendapat Vaksin Rubella
Ilustrasi pemberian vaksin (Shutterstock)

"Biasanya, kami bersama keluarga kembali ke permukiman Badui setelah panen padi huma," ungkapnya.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan pencapaian realisasi imunisasi vaksin MR yang dilaksanakan sejak September sampai 14 Oktober 2017 tercapai target nasional yakni 95,03 persen.

Karena itu, pihaknya akan kesulitan jika pemberian vaksin MR itu sekitar 100 persen dari jumlah sasaran anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun.

Menyinggung soal anak-anak Badui, kata dia, pihaknya belum semua melakukan vaksin MR kepada anak Badui.

Sebagian besar anak-anak Badui itu dibawa oleh orangtuanya di kawasan hutan untuk bercocoktanam padi huma.

Apalagi, saat ini memasuki musim tanam atau "ngaseuk" sehingga petugas kesehatan tidak bisa melakukan vaksin MR.

Mereka warga Badui mengembangkan pertanian itu di lahan-lahan perbukitan sekitar Kecamatan Leuwidamar, Gunungkencana, Cileles, Sobang, Bojongmanik, Cirinten dan Muncang.

Biasanya, petugas bisa melakukan vaksin MR kepada anak-anak Badui saat merayakan kegiatan acara Kawalu maupun Lebaran Badui.

Mereka warga Badui yang berada di kawasan hutan kembali ke permukiman perkampungan Badui dan berkumpul bersama sanak keluarga serta kerabataya.

Baca Juga: Vaksin Rubella Belum Sertifikasi Halal? PPP Angkat Bicara

"Kami bisa melaksanakan imunisasi vaksin MR jika anak-anak Badui sudah kembali ke perkampungannya," katanya.

Kepala Seksi Surveilen dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Rostina mengatakan realisasi pencapaian vaksin MR Provinsi Banten masuk kategori terendah dibandingkan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta,Jawa Timur dan DKI Jakarta.

"Kami menilai pelaksanaan imunisasi MR di Banten itu masih ditemukan adanya penolakan dari masyarakat," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI