Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menyampaikan, untuk memulihkan kondisi anak tersebut, pihaknya kekinian telah melakukan pendampingan, baik dari segi pengobatan maupun pendampingan dari segi psikiater dan psikolog.
"Untuk menangani pasien seperti ini, tidak hanya pasiennya saja, keluarganya pun kami ajak, jadi keluarga itu kita gali juga dari psikolog," ujarnya.
Febria juga mejjelaskan, pihaknya terus melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan terhadap permasalahan anak.
"Dengan melakukan pengawasan terhadap anak, diharapkan tidak terjadi lagi kasus yang tadi," terangnya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Muhammad Fikser menambahkan, jika masyarakat menemukan kasus serupa maka diminta menyampaikan informasi tersebut kepada pihak kelurahan ataupun kecamatan.
"Bisa juga langsung melalui DP5A, telepon Command Center 112, dan Puspaga (Pusat Pengaduan Seputar Masalah Keluarga), banyak hal konseling untuk menyelesaikan masalah-masalah anak ini," ungkapnya.