"Saya katakan kepada Sukur, penunggu hutan tidak mau memakan kayo (kamu), karena tidak ada daging cuma tulang," kata Isa sambil tertawa.
Sedangkan untuk bertahan hidup di dalam hutan, Isa dan Sukur hanya minum air yang diambil di sungai dan dari batang-batang tumbuhan. “Kami makan gula enau (gula aren), sayur paku (pakis), dan mencari ikan di sungai,” pungkas Isa.
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat dalam laman MetroJambi.com yang merupakan media jaringan suara.com di daerah.