Perempuan Perkasa Ini Memberikan Pengadilan Bagi Pemerkosa

Minggu, 24 Juni 2018 | 20:29 WIB
Perempuan Perkasa Ini Memberikan Pengadilan Bagi Pemerkosa
Ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada 19 Desember 2014, predator Tábata diperkenankan keluar dari penjara karena bertingkah laku baik dan rajin bekerja selama dibui.

Namun perempuan yang kini telah dewasa itu tak putus semangat. Ia meminta hakim kembali meninjau kasusnya. Memberikan pernyataan bahwa sebagai pelaku pelecehan hukuman yang didapat si predator terlampau ringan.

Dan tepat 12 tahun setelah kejadian pelecehan pertama kali yang dialaminya, Tábata menangkap lelaki itu dengan kedua tangannya sendiri, berbekal surat pengadilan.

Satu tangan menggenggam kuat lengan pemerkosa itu, sementara tangan lainnya mengokang pistol. Ia sendiri yang memborgolnya, mengantar ke sel, serta mengunci pintunya.

Itulah hari kemenangan Tábata serta para perempuan korban pemerkosaan lainnya. Ia lega, 21 Desember 2017, di usia 26 tahun, Tábata telah memutus siklus yang menghantuinya selama ini.

“Memegang sendiri si pelaku dan membawanya ke penjara adalah bagian dari proses penyembuhan,” tandasnya.

“Para ibu harus berbicara banyak dengan anak-anak mereka dan mendesak mereka untuk menceritakan tentang perilaku orang dewasa yang tidak senonoh, atau tidak pantas, dan harus percaya cerita versi anak-anak. Korban tidak bersalah. Kejadian bukan terjadi karena postur anak atau busana yang menantang. Namun si penyerang yang memang “sakit”.” 

BBC

Baca Juga: Dikira Non Muslim, Baim Wong Nyaris Jauhi Paula Verhoeven

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI