Hal ini juga merupakan solusi bagi pekerja migran sehingga mereka tidak takut pulang ke Indonesia saat kontrak kerja habis, karena sudah mempunyai bekal pendidikan dan pengalaman yang memadai, ujar Dubes.
UT Korea aktif berkegiatan sejak tahun 2011 dengan inisiasi anggota Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (PERPIKA). Pada 2014, UT Korea terdaftar secara resmi sebagai NGO di Korea memungkinkan UT Korea mendapatkan berbagai fasilitas dari Pemerintah Korsel.
Selama tujuh tahun berdiri, lebih dari 1000 mahasiswa sebagian besar Pekerja Migran Indonesia bergabung menimba ilmu di UT Korea.
Saat ini, UT Korea melibatkan 49 mahasiswa S2 dan S3 sebagai tutor per semesternya. Sejauh ini UT Korea berhasil meluluskan 96 mahasiswa. Banyak dari mereka yang karena masa kerja di Korsel habis tak sempat menamatkan kuliahnya, namun sebagian besar melanjutkan di Tanah Air.