Jaringan prostitusi online yang memperdagangkan anak di bawah umur berhasil diungkap oleh aparat Polres Tanjung Priok.
Dalam kasus ini, tiga orang mucikari berinisial TK, AN, dan LK ditangkap seusai menjajakan anak di bawah umur melalui media sosial Facebook pada pertengahan September 2018.
Anak di bawah umur yang dijual mayoritas anak-anak putus sekolah yang sangat membutuhkan uang. Dalam satu kali transaksi, para bocah di bawah umur dibanderol seharga Rp 1,5 juta, dengan pembagian hasil Rp 1 juta untuk mucikari dan Rp 500 ribu untuk perempuan.
![Nikita Mirzani usai sidang mediasi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). [Ismail/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/01/17/55932-nikita-mirzani.jpg)
Prostiusi online yang melibatkan artis Nikita Mirzani sempat menyita perhatian publik pada akhir 2015. Bareskrim Polri berhasil menyamar menjadi pembeli dengan menyerahkan down payment sebesar Rp 10 juta untuk menyewa Nikita Mirzani.
Nikita Mirzani memasang banderol cukup tinggi yakni Rp 65 juta untuk sekali pemesanan. Nikita Mirzani diamankan oleh petugas kepolisian di salah satu hotel dalam kondisi bugil.

5. Deudeuh ‘Tata Chubby’
Prostitusi online melalui akun media sosial Twitter berhasil terungkap seusai salah seorang wanita panggilan bernama Deudeuh Alfisahrin (29) atau pemilik akun Twitter @tataa_chubby ditemukan tewas di rumah indekos di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 Tebet Timur, Jakarta Selatan pada Mei 2015.
Deudeuh tewas di tangan pelanggannya, RS, usai menyebut RS bau badan saat sedang bersetubuh.
Baca Juga: Polisi Dukung Putusan MK Soal Pelarangan Ponsel Saat Berkendara
RS sendiri yang kala itu telah memiliki seorang istri hamil, mengakui berkenalan dengan Deudeuh melalui Twitter. RS naik pitam dan membunuh Deudeuh lantaran merasa sakit hati disebut memiliki bau badan.
Berawal dari pengungkapan kasus pembunuhan ini, kepolisian berhasil membongkar jaringan prostitusi online melalui media sosial Twitter.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta melakukan penggusuran terhadap indekos Deudeuh lantaran indekos itu ternyata berdiri di atas jalur hijau.