Suara.com - Wajah lelaki paruh baya bernama Akadius Sutrisno (71) tampak terlihat masih tenang saat membersihkan puing-puing sisa kebakaran di rumahnya Kampung Beji RT3 RW 13 Tambak Aji, Jalan Margoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (4/2/2019).
Sesekali Kakek Sutrisno memandangi dua sepeda motor kesayangannya yang sudah tak berbentuk, teronggok usai dipindah dari lokasi kebakaran. Terpancar kesedihan dari raut wajah lelaki tua itu karena tak bisa lagi mencari nafkah sebagai sopir ojek online.
Dua kuda besi Sutrisno tersebut menjadi korban pelaku pembakaran misterius yang terjadi pada Minggu (3/2/2019), pukul 03.15 WIB, kemarin. Honda Beat dan Kawasaki Kaze R, rusak tak berbentuk, semua body kendaraan hangus terbakar.
"Baru boleh dibersihkan dan dipindah hari ini oleh Polisi, suruh nunggu 24 jam dulu, bersih-bersih seharian dari jam 10 pagi tadi," kata Sutrisno, saat berbincang dengan Suara.com di rumahnya.
Pihak Inafis dari Polrestabes Semarang, kata Sutrisno telah membawa beberapa barang bukti di termasuk abu sisa kebakaran.
"Karena sudah meleleh hangus semua, cuma dari petugas membawa itu, sisa pembakaran, mungkin mau diselidiki, yang tahu hasilnya polisi nanti," katanya.
Kakek Sutrisno Pasrahkan Nasib
Dua bangkai motor itu lalu dia pindah di halaman luar belakang rumahnya. Belum tahu rencana apa yang akan dia lakukan pada dua motor yang menjadi teman aktivitas setiap harinya.
"Sudah rusak semua, ndak bisa dipakai lagi. Itu honda (motor) biasa buat aktivitas anak dan cucu tiap hari," tutur Sutrisno lirih.
Baca Juga: Bantah Soal Propaganda Rusia, Sandiaga Minta Jokowi Berhenti Menyerang
Sutrisno kini pasrah, menurutnya kejadian ini sudah nasib. Dia tak mau menduga-duga siapa pelaku pembakaran misterius yang telah menghanguskan dua sepeda motor miliknya.
"Saya dan keluarga juga masyarakat sini baik-baik saja, warga di sini juga hubungannya baik. Ya ini nasib saja tak mau menuduh siapa-siapa," ucapnya.
Akibat ulah pelaku tak bertanggung jawab itu, Sutrisno dan cucunya mengaku tak bisa beraktivitas seperti biasanya. Hanya satu motor yang tersisa untuk dipakai bersama-sama.
"Itu yang terbakar biasa buat narik Grab (ojek online), sekarang sudah ndak bisa lagi. Sudah rusak semua," ucap Sutrisno.
Tak hanya dua motor yang menjadi korban, pakaian milik keluarganya yang dia jemur turut ikut dimakan si jago api. Termasuk dua mesin cuci, satu rusak parah tak berfungsi.
"Di atas dua motor terbakar itu jemuran, pakaian kotor juga kena semua, dua mesin cuci juga kebakar, satu mesin cuci yang bisa dipakai tapi bolong sampingnya kena api," paparnya.